Skip to main content

TANDA -TANDA KEBENARAN AL-QURAN SEBAGAI KITAB ILLAHI

Cara yang pasti, mudah, sempurna, tanpa kesulitan, tanpa susah payah, tanpa keraguan atau kecurigaan, tanpa kesalahan atau kealpaan, berikut prinsip-prinsip yang benar yang dilengkapi dengan argumentasi yang mendukung serta memberikan keyakinan yang sempurna adalah Kitab Suci Al-Qur’an. Tidak ada Kitab atau pun sarana lainnya yang bisa memberikan sarana guna pencapaian tujuan akbar tersebut. (Barahin Ahmadiyah, sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 77, London, 1984).
* * *
Tanda jelas yang digunakan seorang yang berpikir untuk mengenali suatu Kitab yang diwahyukan hanya bisa ditemukan di dalam Kitab Suci dari Allah yang Maha Kuasa yaitu Al-Qur’an. Di masa ini semua sifat-sifat yang seharusnya bisa ditemukan sebagai tanda yang jelas dari suatu Kitab Ilahi nyatanya tidak terdapat di dalam Kitab-kitab lainnya. Bisa jadi Kitab-kitab tersebut ada memiliki sifat-sifat tersebut di masa awalnya, tetapi yang jelas sekarang ini sudah tidak ada lagi.
Cara yang pasti, mudah, sempurna, tanpa kesulitan, tanpa susah payah, tanpa keraguan atau kecurigaan, tanpa kesalahan atau kealpaan, berikut prinsip-prinsip yang benar yang dilengkapi dengan argumentasi yang mendukung serta memberikan keyakinan yang sempurna adalah Kitab Suci Al-Qur’an. Tidak ada Kitab atau pun sarana lainnya yang bisa memberikan sarana guna pencapaian tujuan akbar tersebut. (Barahin Ahmadiyah, sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 77, London, 1984).

Tanda jelas yang digunakan seorang yang berpikir untuk mengenali suatu Kitab yang diwahyukan hanya bisa ditemukan di dalam Kitab Suci dari Allah yang Maha Kuasa yaitu Al-Qur’an. Di masa ini semua sifat-sifat yang seharusnya bisa ditemukan sebagai tanda yang jelas dari suatu Kitab Ilahi nyatanya tidak terdapat di dalam Kitab-kitab lainnya. Bisa jadi Kitab-kitab tersebut ada memiliki sifat-sifat tersebut di masa awalnya, tetapi yang jelas sekarang ini sudah tidak ada lagi. Berdasarkan alasan yang telah kami kemukakan, Kitab-kitab tersebut masih kami anggap sebagai sesuatu yang diwahyukan, namun dalam kondisinya sekarang ini sebenarnya Kitab-kitab itu sudah tidak ada gunanya. Kitab-kitab itu lebih mirip istana yang telah kosong dan tinggal puing-puingnya serta kalis dari kekayaan dan kekuatan. (artikel dilekatkan pada Chasma Marifat, Qadian, Anwar Ahmadiyyah Press, 1908; sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 23, hal. 402, London, 1984).

Jika ada lawan Islam yang berkeberatan atas superioritas atau lebih baiknya Al-Qur’an dibanding semua Kitab-kitab yang diwahyukan, karena hal itu berarti bahwa Kitab-kitab lainnya itu mutunya lebih rendah, padahal isinya bersumber pada Tuhan yang sama sehingga seharusnya tidak ada masalah superioritas atau inferioritas di antara Kitab-kitab tersebut, maka jawaban untuk itu ialah bahwa dari sudut pandang pewahyuan memang semua Kitab itu sama adanya, namun nyatanya yang satu lebih tinggi dari yang lain berkaitan dengan kuantitas isi dan penyempurnaan keimanan yang dikandungnya. Dari sudut pandang ini, jelas bahwa Al-Qur’an lebih unggul dibanding semua Kitab samawi lainnya karena Kitab-kitab tersebut tidak mengandung petunjuk guna penyempurnaan agama seperti masalah-masalah yang berkaitan dengan Ketauhidan Ilahi, penyangkalan segala bentuk syirik, obat penawar bagi penyakit-penyakit ruhani, argumentasi untuk menolak agama-agama palsu serta bukti-bukti dari aqidah yang benar, sebagaimana secara tegas dikemukakan dalam Al-Qur’an. (Barahin Ahmadiyah, sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 74, London, 1984)

Al-Qur’an Telah Mencakup Seluruh Kebenaran
Menjadi keyakinanku bahwa Kitab Suci Al-Qur’an bersifat sempurna dalam ajarannya dan lengkap berisi semua kebenaran yang ada sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah s.w.t. bahwa:
“Telah Kami turunkan kepada engkau kitab itu untuk menjelas kan segala sesuatu”. (S.16 An-Nahl:90)
serta ayat:
“Tiada sesuatu yang Kami alpakan dalam Kitab ini”. (S.6 Al-Anaam:39).
Tetapi aku juga berpendapat bahwa bukanlah fungsi dari setiap ulama atau maulvi untuk mengemukakan dan mencanangkan masalah-masalah keagamaan dari Al-Qur’an. Ini adalah fungsi dari orang-orang yang secara khusus telah ditolong oleh wahyu Ilahi sebagai bagian dari semi Kenabian atau kesucian. Mereka yang bukan penerima wahyu, sebenarnya tidak cukup kompeten untuk mengemukakan wawasan Al-Qur’an. Satu-satunya cara terbaik bagi mereka adalah menerima semua ajaran yang telah diterima turun temurun tanpa berusaha ingin menafsirkan Al-Qur’an.
Mereka yang memperoleh pencerahan dengan Nur wahyu suci termasuk di antara mereka yang disucikan. Kepada mereka inilah Allah s.w.t. dari waktu ke waktu membukakan mutiara-mutiara hikmah yang tersembunyi di dalam Al-Qur’an serta menjelaskan kepada mereka bahwa Hadzrat Rasulullah s.a.w. tidak ada menambah-nambahkan apa pun pendapat beliau sendiri ke dalam Al-Qur’an, disamping mengemukakan bahwa Hadits yang sahih hanya mengemukakan rincian dari prinsip-prinsip dan pengarahan yang ada di dalam Al-Qur’an. Dengan diungkapkannya wawasan ini maka mukjizat Al-Qur’an jadi merona nyata bagi mereka dan kebenaran dari ayat-ayat yang menurut Allah s.w.t. “tiada sesuatu yang Kami alpakan dalam Kitab ini”. menjadi jelas bagi mereka. (Al-Haq, Mubahisa Ludhiana, Qadian, 1903, sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 4, hal. 80-81, London, 1984).

Makna daripada ayat:
“Dia-lah yang telah mengutus di tengah-tengah bangsa yang butahuruf seorang rasul dari antara mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah”. (S.62 Al-Jumuah:3)
ini ialah untuk menunjukkan bahwa Kitab Suci Al-Qur’an mempunyai dua tujuan akbar yang untuk itu maka telah diutus Hadzrat Rasulullah s.a.w. Yang pertama adalah hikmah kebijaksanaan Al-Qur’an yaitu yang berkaitan dengan wawasan dan mutiara-mutiara hikmah yang dikandungnya. Yang kedua adalah pengaruh dari Al-Qur’an dalam menyucikan batin.
Penjagaan Al-Qur’an tidak saja berarti memelihara keutuhan teksnya, karena fungsi seperti ini juga telah dilakukan oleh umat Yahudi dan Kristiani berkaitan dengan Kitab-kitab suci mereka sejak dahulu, sedemikian rupa sehingga tekanan huruf-huruf hidup (vowel) dari Kitab Taurat pun mendapat perhatian mereka. Yang dimaksud dengan penjagaan Al-Qur’an tidak saja hanya memelihara teksnya tetapi juga memelihara kemaslahatan dan pengaruh Kitab tersebut dan hal ini bisa dilakukan sejalan dengan pengelolaan Ilahi jika dari waktu ke waktu selalu didatangkan wakil-wakil dari Hadzrat Rasulullah s.a.w. dimana mereka ini memperoleh berkat Kerasulan sebagai pantulan refleksi wujud beliau. Hal ini diindikasikan dalam ayat:
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang dari antara kamu yang beriman dan bermuat amal saleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah-khalifah di muka bumi ini sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah-khalifah dari antara orang-orang yang sebelum mereka; dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhoi bagi mereka dan niscayalah Dia akan memberi mereka keamanan dan kedamaian sebagai pengganti sesudah ketakutan mencekam mereka. Mereka akan menyembah kepada-Ku dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Daku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka”. (S.24 An-Nur:56).
Ayat ini menjelaskan makna dari ayat lainnya yaitu:
“Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan peringatan ini dan sesungguhnya Kami-lah pemeliharanya”. (S.15 Al-Hijr:10)
sebagai jawaban atas pertanyaan tentang bagaimana Al-Qur’an itu akan dijaga. Allah yang Maha Agung telah berfirman bahwa dari waktu ke waktu Dia akan mengirimkan pewaris Hadzrat Rasulullah s.a.w

Comments

Popular posts from this blog

Melody & Chord Gitar : Wali Band - Yank

Intro : 4.6 3.6 3.6 2.5 2.9 2.7 2.5 2.7 2.5 2.4 2.4 2.5 2.7 2.5 2.4 2.2 2.9 2.7 2.5 2.4 2.5 2.4 2.5 3.6 2.4 2.5 3.6 3.6 2.5 2.9 2.7 2.5 2.7 2.5 2.4 2.7 2.7 2.5 2.4 2.5 2.4 2.5 3.6 2.7 2.5 2.4 2.2 2.0 2.2 F#m C#m yang.....coba kau jujur padaku F#m C#m yang.....foto siapa di dompetmu F#m C#m yang.....kok kamu diam begitu F#m G# sa..yang.. jawab atau aku pergi sayang Reff : C#m aku tak mau bicara B sebelum kau cerita semua F#m apa maumu siapa dirinya G# tak betah bila ada yang lain C#m jangan hubungi aku lagi B ini bisa jadi yang terakhir F#m aku ngerti kamu kau tak ngerti aku G# sekarang atau tak selamanya C#m B A B C#m F#m C#m yang....jangan kira aku tak tahu F#m C#m yang....tak mudah kau bodohiku F#m C#m yang....tolong dengarkanlah aku F#m

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge - Mujhse Dosti Karoge Intro : e-3-5-6--3-5-6--3-5-3/1------- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ e-1-3-5--1-3-5--1-6-5-3-3----- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ Strum G major Few times..(listen to da song) Strum G, F, and G major few times (listen to da song) song starts.... G.....................................F.... keh do ki tum mere dil mein rahoge F.....................................G.... keh do ki tum mujhse dosti karoge repeat 2X C............G............F..................G.... .. Dekhungi, sochungi, kal parso kuch kahungi

Download lagu Maher Zain ( lengkap )

Songs Song Name Duration Listen Send Download Allah Allah Kiya Karo 5:14 Always Be There 4:27 Awaken 3:43 Baraka Allah Lakuma 4:30 For The Rest Of My Life tefahits 3:54 Hold My Hand 4:06 Inshallah 4:27 Open Your Eyes 4:27 Palestine Will Be Free 4:56 Subhana Allah 4:55 Thank You Allah 5:31 Thank You Allah _ Remix 5:28 The Chosen One 3:54 Ya Nabi Salam Alayka 4:59 Ya Nabi _ Remix 4:59 Song Name Duration Listen Send Download Assalamu Alayka 4:14 Assalamu Alayka - Arabic Version 4:15 Forgive Me 3:52 Freedom 3:42 Guide Me All The Way 5:02 I Love You So 4:36 Masha Allah 3:60 Mawlaya 4:52 Mawlaya - Arabic Version 4:54 Muhammad (pbuh) 4:38 My Little Girl 4:33 Number One For