Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2013

Bukti Kebenaran Tasawuf

BUKTI KEBENARAN TASAWUF Proses pencarian dan pencapaian dalam tasawwuf, seperti didefinisikan oleh Abu Bakar al Kattani itu, secara aplikatif telah dilalui oleh Imam Al Muhasiby dan imam Al Ghazali. Dalam kitabnya Al Munqiz Min-a ‘dl-Dlalal Imam Al Ghazali menulis: “Semenjak mudaku, sebelum aku menginjak usia dua puluh hingga saat ini, ketika aku telah menginjak usia lima puluh tahun, aku selalu mengarungi lautan yang dalam ini. Dengan segala keberanian, menelusuri seluruh segi, dan mempelajari akidah semua firqah, kemudian berusaha membuka rahasia mazhab semuah firqah itu. Agar aku dapat membedakan antara yang benar dengan yang salah, serta antara yang mengikuti sunnah dengan yang membuat bid’ah. Aku tidak memasuki kebatinan kecuali untuk mengetahui kebatinannya, tidak kaum zhahiri (literalis) kecuali agar aku mengetahui hasil kezhahirihannya , juga tidak filsafat kecuali aku hendak mengetahui hakikat filsafatnya, dan tidak kaum mutakallimin kecuali untuk mengetahui hasil akhir ka

Makalah Jaringan Parenkim

Nama : Muhammad Sainudin Noor Tempat Tanggal Lahir : Muara Kaman, 13 Desember 1997 Kelas : XI IPA 2 Sekolah : SMAN 1 Muara Kaman Tugas : Membuat Makalah Jaringan Parenkim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tumbuhan, sel-sel itu membentuk jaringan sel yaitu suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama. Bebeapa macam jaringan sel membentuk sebuah sistem organ tumbuhan, dan beberapa system organ membentuk tumbuhan tersebut. Bila disusun secara sistematik maka: Sel => Jaringan => Organ => Sistemorgan => Individu Dengan demikian maka yang dimaksud dengan jaringan adalah tiap-tiap kumpulan protoplas yang mempunyai dinding atau merupakan suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama. Dalam pengertian kumpulan sel itu hendaknya tidak keliru dalam menafsirkannya, janganlah suatu tumbuhan yang banyak mempunyai sel selalu ditafsirkan sebagai berjaring. Pada tumbuhan golongan Algae (ganggang) selnya itu masih aktif dalam proses hidupnya, jad

Mengenal Allah

Mengenal Allah Tak kenal maka tak sayang, demikian bunyi pepatah. Banyak orang mengaku mengenal Allah, tapi mereka tidak cinta kepada Allah. Buktinya, mereka banyak melanggar perintah dan larangan Allah. Sebabnya, ternyata mereka tidak mengenal Allah dengan sebenarnya. Sekilas, membahas persoalan bagaimana mengenal Allah bukan sesuatu yang asing. Bahkan mungkin ada yang mengatakan untuk apa hal yang demikian itu dibahas? Bukankah kita semua telah mengetahui dan mengenal pencipta kita? Bukankah kita telah mengakui itu semua? Kalau mengenal Allah sebatas di masjid, di majelis dzikir, atau di majelis ilmu atau mengenal-Nya ketika tersandung batu, ketika mendengar kematian, atau ketika mendapatkan musibah dan mendapatkan kesenangan, barangkali akan terlontar pertanyaan demikian. Yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu mengenal Allah yang akan membuahkan rasa takut kepada-Nya, tawakal, berharap, menggantungkan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya. Sehingga kita bisa mewujudkan segala be

Jika kita mengenal Allah

Jika kita mengenal Allah Seorang ahli ibadah akan optimis dalam hidupnya. Ia optimis bahwa Allah akan menolong dan mengarahkan hidupnya. Semua yang ada di alam ini mutlak ada dalam kekuasaan Allah. Ketika melihat fenomena alam, idealnya kita bisa ingat kepada Allah. Puncak ilmu adalah mengenal Allah (ma'rifatullah). Kita dikatakan sukses dalam belajar bila dengan belajar itu kita semakin mengenal Allah. Jadi percuma saja sekolah tinggi, luas pengetahuan, gelar prestisius, bila semua itu tidak menjadikan kita makin mengenal Allah. Mengenal Allah adalah aset terbesar. Mengenal Allah akan membuahkan akhlak mulia. Betapa tidak, dengan mengenal Allah kita akan merasa ditatap, didengar, dan diperhatikan selalu. Inilah kenikmatan hidup sebenarnya. Bila demikian, hidup pun jadi terarah, tenang, ringan, dan bahagia. Sebaliknya, saat kita tidak mengenal Allah, hidup kita akan sengsara, terjerumus pada maksiat, tidak tenang dalam hidup, dan sebagainya. Ciri orang yang ma'rifat adalah l

MENGENAL ALLAH 'AZZA WA JALLA

MENGENAL ALLAH 'AZZA WA JALLA  Apabila anda ditanya: Siapakah Tuhanmu? Maka katakanlah: Tuhanku adalah Allah yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni'mat yang dikaruniakan-Nya. Dan Dialah sesembahanku, tiada sesembahan yang haq selain Dia. Allah SWT berfirman : "Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan Pemelihara semesta alam." (Surah Al Fatihah (1) : 1). Semua yang ada selain Allah SWT disebut Alam, dan aku adalah salah satu dari semesta alam ini. Selanjutnya jika anda ditanya: Melalui apa anda mengenal Tuhan? Maka hendaklah anda jawab: Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: adanya malam, siang, matahari, dan bulan. Sedang di antara ciptaan-Nya ialah: tujuh langit dan bumi juga beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya. Firman Allah Ta'ala yang artinya  :"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang

Jalan Mengenal Allah

Jalan untuk mengenal Allah Ada  dua jalan mengenal Allah S.W.T.: Pertama : Mengenal Allah lewat Akal Akal adalah salah satu sarana untuk mengenal Allah. Fungsi akal adalah untuk berpikir dan merenung. Seseorang yang memperhatikan ayat-ayat Al Qur'an akan menemukan, bahwa banyak sekali ayat-ayat Al Qur'an tersebut yang menggugah akal untuk berpikir dan merenung, sehingga sampai pada hakekat kebenaran yang tidak diragukan lagi (13:3, 16:11, 27:52). (13:3) Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan [765], Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. [765] Yang dimaksud "berpasang-pasangan", ialah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar kecil dan sebagainya. ( 16:11 ) Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, a