Skip to main content

UJE MENINGGAL: Inilah Kisah Perjalanan Hidup Si Ustad Gaul


Pesan Terakhir Ustadz Jeffry Al BuchoriJAKARTA–Kabar meninggalnya Ustad Jefri Al Buchori Jumat (26/4/2013) dini hari membawa kesedihan mendalam bagi yang mengenalnya, baik secara langsung atau melalui dakwahnya di layar kaca.
Ustad yang akrab disapa Uje ini lahir di Jakarta, 12 April 1973, dan berpulang tadi subuh di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, akibat kecelakan motor besar, hal yang sangat dia suka.
Uje adalah seorang pendakwah atau ustad yang bisa membahasakan dakwah agama Islam itu dalam gaya bahasa anak muda, karena itulah dia juga dikenal sebagai ustad gaul.
Jefri merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan almarhum H Ismail Modal dan Ustz Hj Tatu Mulyana, yang mendapat pendidikan agama Islam kuat sejak kecil. Sejak usia dini, dia tampil di gelanggang MTQ tingkat DKI Jaya dan meraih prestasi bagus.
Pendidikan pesantren dia kecap seusai SD, di Pondok Pesantren el-Qolam Gintung, Tangerang. Setamat pesantren ini, dia melanjutkan ke madrasah aliyah, yang justru menjadi arena bagi dia untuk mencari jati diri.
Pada usia ini, Jefri terjerumus kehidupan malam, sering dugem, masuk jauh ke kalangan pemakai narkoba. Setamat kuliah jurusan kepenyiaran, dia makin jadi: bahkan pernah menjadi dancer alias penari.
Dia juga punya bakat berkesenian, senang menjadi pemain pengganti dalam beberapa sinetron. Satu yang terkenal adalah Pendekar Halilintar, dimana dia bahkan meraih predikat Pemeran Terbaik Pria dalam Sepekan Sinetron yang diselenggarakan TVRI pada 1991.
Pemuda penuh petualangan itu akhirnya menemukan pelabuhan hatinya. Dia adalah Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka pada 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Yang menyolok, saat itu Uje masih sangat dekat dengan kalangan pemakai narkoba.
Mereka menikah pada 1999 dan memiliki empat anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, Ayla Azuhro dan Attaya Bilal Rizkillah. Awal mula dia banting stir menjadi pendakwah dari seorang berlatar kehidupan kelam adalah saat dia diajak berumroh oleh ibu dan kakak kandungnya.
Sepulang dari situ, abang kandungnya, almarhum Abdullah Riyad, menghendaki dia menjadi pendakwah juga. Dari situlah, Jefri mendapat pelabuhan iman sejatinya.
Dia juga menemukan identitasnya dalam berdakwah, walau kalangan yang dia hadapi beraneka, namun anak muda menjadi seperti mendapat contoh nyata, agar jangan sempat menyia-nyiakan waktu seperti yang pernah dia alami.
Bukan cuma dakwah di podium atau pengajian yang dia amalkan, karena dia juga mendakwah melalui lagu-lagu yang Islami, ditandai debut pertamanya, Lahir Kembali, pada 2006. Di antara musisi yang pernah bareng dia menyanyikan lagu-lagu Islami ini adalah Opick dan Ungu, tertuang dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007).

Comments

  1. video satu jam lebih dekat bersama uje

    http://muhammadsainudinnoor.blogspot.com/2013/05/mengenanguje.html

    ReplyDelete
  2. http://muhammadsainudinnoor.blogspot.com/2013/04/pesan-terakhir-ustadz-jeffry-al-buchori.html

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Takhalli, Tahalli, dan Tajalli

Takhalli artinya membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, dari maksiat lahir dan batin. Di antara sifat-sifat tercela itu menurut Imam al-Ghazali adalah pemarah, dendam, hasad, kikir, ria, takabbur, dan lain-lain. Takhalli juga dapat diartikan mengosongkan diri dari sifat ketergantungan terhadap kelezatan duniawi. Hal ini akan dapat dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari kemaksiatan dalam segala bentuknya dan berusaha melenyapkan dorongan hawa nafsu jahat. Menurut kalangan sufi, kemksiatan dapat dibagi dua ; pertama maksiat lahir yaitu sifat tercela yang dikerjakan oleh anggota lahir seperti tangan, mulut dan mata. Sedangkan maksiat batin ialah segala sifat tercela yang diperbuat anggota batin yaitu hati. Menurut al-Ghazali moral adalah setiap hal yang mengangkat jiwa dan kehidupan menuju cahaya dan kesucian. Sedangakan kejelekan adalah semua hal yang merusak tubuh jiwa serta akal dan menjauhkan ruh dari cahaya dan kesucian. Al-Ghazali mengajak untuk tidak menjilat dalam mencar...

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge - Mujhse Dosti Karoge Intro : e-3-5-6--3-5-6--3-5-3/1------- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ e-1-3-5--1-3-5--1-6-5-3-3----- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ Strum G major Few times..(listen to da song) Strum G, F, and G major few times (listen to da song) song starts.... G.....................................F.... keh do ki tum mere dil mein rahoge F.....................................G.... keh do ki tum mujhse dosti karoge repeat 2X C............G............F..................G.... .. Dekhungi, sochungi, kal parso kuch kahungi

bahasa kutai

Bahasa Kutai  adalah  bahasa Melayu  yang hidup dan berkembang sejalan dengan perkembangan  suku Kutai . Suku Kutai adalah  suku  yang mendiami alur sepanjang  Sungai Mahakam , dan populasinya terbesar di wilayah bekas  Kabupaten Kutai  dahulu (Kabupaten induk dari  Kabupaten Kutai Barat ,  Kutai Kartanegara , dan  Kutai Timur  sekarang ini). Bahasa Kutai umumnya hidup dan berkembang dalam bentuk penuturan (percakapan), serta sastra dalam bentuk  puisi  ( pantun ). Sangat sedikit bukti-bukti tertulis yang dihasilkan dalam bahasa Kutai, terlebih lagi yang dihasilkan pada periode pemerintahan  Sultan Kutai Kartanegara . Umumnya produk tertulis pada zaman itu berbahasa Melayu, dengan  huruf Jawi . Berdasarkan  morfologi  penuturannya, ada beberapa dialek dalam bahasa Kutai yang umum dijumpai saat ini, yaitu  dialek Tenggarong  (umum, sudah agak modern karena bercampur / dipengaru...