Lagu al-Quran adalah
alunan intonasi atau membaca yang disuarakan dalam raga nada, variasi dan
improvisasi selaras dengan pesan-pesan yang diungkapkan oleh ayat yang dibaca.
Lagu yang disuarakan dalam bacaan kitab suci al-Quran harus tunduk dan mengikuti
kaidah-kaidah tartil yang tertuang dalam disiplin ilmu tajwid.[1] Lagu-lagu
al-Quran semakin berkembang dan terus berjalan selain sebagai cara ibadah dan
juga da'wah dan syi'ar.[2]
Sobat Sainudin yang berbahagia, lanjut saja sesuai pembahasan kita mengenai 7 Maqom Tilawah Seni Baca al-Quran. Lagu-lagu tersebut dikemas melalui sejumlah Tausyih, yaitu: Bayyati, Shoba, Nahawand, Hijaz, Rost, Sika dan Jiharka.[3] Sekilas uraiannya berikut:
Sobat Sainudin yang berbahagia, lanjut saja sesuai pembahasan kita mengenai 7 Maqom Tilawah Seni Baca al-Quran. Lagu-lagu tersebut dikemas melalui sejumlah Tausyih, yaitu: Bayyati, Shoba, Nahawand, Hijaz, Rost, Sika dan Jiharka.[3] Sekilas uraiannya berikut:
Tradisi melagukan al-Quran selalu menempatkan
maqom bayyati sebagai lagu pertama. Bayyati memiliki 4 tingkatan nada (scale):
- Qoror (Dasar)
 - Nawa (Menengah)
 - Jawab (Tinggi)
 - Jawabul Jawab (Tertinggi)
 
Selain
variasi diatas, terdapat variasi khusus pada Bayyati, yaitu Husaini dan Syuri.
Berikut Tausyihnya:
- Awal Maqom Shoba
 - Asyiron (nawa)
 - Ajami (jawab)
 - Quflah Bustanjar
 
Berikut
Tausyihnya: 
Tingkatan/variasi nada pada Hijaz:
- Awal Maqom
 - Hijaz Kar
 - Hijaz Karkur
 - Alwan Hijaz
 
Berikut Tausyihnya: 
- Awal Maqom Nahawand
 - Nawa
 - Jawab
 - Quflah Mahur
 
Berikut Tausyihnya: 
Tingkatan/variasi nada pada Rost:
- Awal Maqom Rost
 - Nawa
 - Jawab
 - Kuflah Zinjiron
 - Syabir Alarrost
 - Alwan Rost
 
Berikut
Tausyihnya: 
Tingkatan/variasi nada pada Sika:
- Awal Maqom
 - Iraqi (nawa)
 - Turki (jawab)
 - Variasi Raml
 
Berikut Tausyihnya: 
Tingkatan/variasi nada pada Jiharka:
- Awal Maqom
 - Nawa
 - Jawab
 
Berikut
Tausyihnya: 
Comments
Post a Comment