Skip to main content

Mendekripsikan Kerajaan Sriwijaya


Kali ini saya di suruh buk fatmawati untuk Mendeskripsikan Kerajaan Sriwijaya di depan kelas ( XI IPA 2 SMAN 1 Muara Kaman). langsung aja

1. Nama Kerajaan : Sriwijaya



2. Letak Kerajaan : Palembang , Sumatra Selatan



3. Bukti-Bukti Berdirinya Kerajaan :

Sumber sejarah yang mendukung tentang keberadaan Kerajaan Sriwijaya berasal dari berita asing dan prasasti-prasasti antara lain :

1) Berita Asing


a. Sumber Cina
Keterangan mengenai Kerajaan Sriwijaya diperoleh dari kisah perjalanan I-tsing ( Seorang pendeta Buddha dari cina ), saat ia melakukan perjalanan dari Kanton menuju India pada tahun 671 ia singgah di Kerajaan Sriwijaya selama 4 bulan untuk mempelajari bahasa sansekerta. Setelah itu ia baru berangkat ke Nalanda (India). Setelah lama belajar di Nalanda, tahun 685 I-tsing kembali ke Sriwijaya dan tinggal selama beberapa tahun untuk menerjemahkan teks-teks Buddha dari Bahasa Sansekerta ke bahasa Cina.
Dari berita-berita yang telah ditulis I-tsing inilah dapat diketahui tentang keadaan Sriwijaya pada waktu itu. Pada masa itu Sriwijaya merupakan pusat penting agama Buddha. Bahkan pendeta-pendeta dari beberapa negeri seperti Tibet dan Cina datang ke Sriwijaya untuk belajar agama Buddha.

b. Sumber Arab
Arab menjuluki Sriwijaya sebagai ” Sribuza Mas‘udi, seorang sejarahwan Arab klasik menulis catatan pada tahun 955 M yang menggambarkan Sriwijaya sebagai sebuah kerajaan besar dengan pasukan tentara yang kuat . Hasil bumi Sriwijaya adalah kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, kayu cendana, pala, kardamunggu, gambir dan beberapa hasil bumi lainya.


c. Sumber India
Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan yang ada di India seperti dengan Kerajaan Nalanda dan Kerajaan Cholamandala. Dengan Kerajaan Nalanda disebutkan bahwa Raja Sriwijaya mendirikan sebuah prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Nalanda.


2) Sumber Prasasti


Selain sumber berita asing terdapat juga sumber prasasti yang ditemukan di Indonesia ( ditulis dengan huruf palawa dan bahasa Melayu Kuno ). Adapun prasasti yang dimaksud adalah sebagai berikut,



1. Prasasti Ligor



Prasasti Ligor merupakan prasasti yang terdapat di Ligor (sekarang Nakhon Si Thammarat, selatan Thailand). Prasasti ini merupakan pahatan ditulis pada dua sisi, bagian pertama disebut prasasti Ligor A atau dikenal juga dengan nama manuskrip Viang Sa sedangkan di bagian lainnya disebut dengan prasasti Ligor B.



Isi:



Dari manuskrip Ligor A ini berisikan berita tentang raja Sriwijaya, raja dari segala raja yang ada di dunia, yang mendirikan Trisamaya caitya untuk Kajara.[2] Sedangkan dari manuskrip Ligor B berangka tahun 775, berisikan berita tentang nama Visnu yang bergelar Sri Maharaja, dari keluarga Śailendravamśa serta dijuluki dengan Śesavvārimadavimathana (pembunuh musuh-musuh yang sombong tidak bersisa).



http://2.bp.blogspot.com/-XKtrv6hnKc4/UWo-C26p5EI/AAAAAAAAGmY/Viv-GukEWRM/s320/palas-pasemah.jpg2. Prasasti Palas Pasemah







Prasasti Palas Pasemah, prasasti pada batu, ditemukan di Palas Pasemah, di tepi Way (Sungai) Pisang, Lampung. Ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuna sebanyak 13 baris. Meskipun tidak berangka tahun, namun dari bentuk aksaranya diperkirakan prasasti itu berasal dari akhir abad ke-7 Masehi.



Isi:



Isinya mengenai kutukan bagi orang-orang yang tidak tunduk kepada Sriwijaya.



3. Prasasti Leiden



Prasasti Leiden merupakan manuskrip yang ditulis pada lempengan tembaga berangka tahun 1005 yang terdiri dari bahasa Sanskerta dan bahasa Tamil. Prasasti ini dinamakan sesuai dengan tempat berada sekarang yaitu pada KITLV Leiden, Belanda.



Isi:



Prasasti ini memperlihatkan hubungan antara dinasti Sailendra dari Sriwijaya dengan dinasti Chola dari Tamil, selatan India.

























http://1.bp.blogspot.com/-9KcQYZ666r8/UWo8y5BQOXI/AAAAAAAAGmM/lMcPPZt594g/s400/136px-Prasasti_Kota_Kapur.jpg4. Prasasti Kota Kapur



Prasasti ini ditemukan di pesisir barat Pulau Bangka. Prasasti ini dinamakan menurut tempat penemuannya yaitu sebuah dusun kecil yang bernama "Kotakapur". Tulisan pada prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuna, serta merupakan salah satu dokumen tertulis tertua berbahasa Melayu. Prasasti ini ditemukan oleh J.K. van der Meulen pada bulan Desember 1892.



Isi:



Prasasti Kota Kapur adalah salah satu dari lima buah batu prasasti kutukan yang dibuat oleh Dapunta Hiyaŋ, seorang penguasa dari Kadātuan Śrīwijaya.



5. Prasasti Kedukan Bukit







http://4.bp.blogspot.com/-3ShYT67ZvIw/UWo8lieR8-I/AAAAAAAAGmE/Z_U7Y5llx8M/s400/Pr_KB.jpg Prasasti Kedukan Bukit ditemukan oleh M. Batenburg pada tanggal 29 November 1920 di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir, Palembang,Sumatera Selatan, di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi. Prasasti ini berbentuk batu kecil berukuran 45 × 80 cm, ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuna. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia



Isi:



Menyatakan bahwa Dapunta Hyang mengada- kan perjalanan suci (sidhayarta) dengan perahu dan membawa 2.000 orang. Dalam perjalanan tersebut, ia berhasil menaklukkan beberapa daerah.



6. Prasasti Hujung Langit

http://2.bp.blogspot.com/-lcyfQwgBpyQ/UWpAbaUms_I/AAAAAAAAGms/e5EhXMtMXGs/s400/hujunglangit.jpg

Prasasti Hujung Langit, yang dikenal juga dengan nama Prasasti Bawang, adalah sebuah prasasti batu yang ditemukan di desa Haur Kuning, Lampung, Indonesia. Aksara yang digunakan di prasasti ini adalah Pallawa dengan bahasa Melayu Kuna. Tulisan pada prasasti ini sudah sangat aus, namun masih teridentifikasi angka tahunnya 919 Saka atau 997 Masehi.



Isi:



Isi prasasti diperkirakan merupakan pemberian tanah sima.





7. Prasasti Talang Tuwo



http://2.bp.blogspot.com/-58jpNOQ6p1w/UWo8PWhdooI/AAAAAAAAGl8/DB7prGb3l4w/s400/631px-Talang_Tuo_Inscription.jpg Prasasti Talang Tuwo ditemukan oleh Louis Constant Westenenk (residen Palembang kontemporer) pada tanggal 17 November 1920 di kaki Bukit Seguntang,



Isi:



Isi prasasti Talang Tuo adalah berupa doa-doa dedikasi, dimana hingga kini, doa-doa demikian masih dijalankan dan diyakini. Prasasti ini memperkuat bahwa terdapat pengaruh yang kuat dari cara pandang Mahayana pada masa tersebut, dengan ditemukannya kata-kata seperti bodhicitta, mahasattva, vajrasarira, danannuttarabhisamyaksamvodhi, dimana istilah-istilah bahasa Sanskerta tersebut memang digunakan secara umum dalam ajaran Mahayana.



8. Prasasti Telaga Batu



http://2.bp.blogspot.com/-I8iYmF-7KAA/UWo8GpIvlfI/AAAAAAAAGl0/0q_nSgiJqzQ/s320/552px-Telaga_Batu_inscription.JPG Prasasti Telaga Batu 1 ditemukan di sekitar kolam Telaga Biru (tidak jauh dari Sabokingking), Kel. 3 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 1935. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional dengan No. D.155. Di sekitar lokasi penemuan prasasti ini juga ditemukan prasasti Telaga Batu 2, yang berisi tentang keberadaan suatu vihara di sekitar prasasti. Pada tahun-tahun sebelumnya ditemukan lebih dari 30 buah prasasti Siddhayatra. Bersama-sama dengan Prasasti Telaga Batu, prasasti-prasasti tersebut kini disimpan di Museum Nasional, Jakarta.



Isi:



Isinya tentang kutukan terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan di kedatuan Sriwijaya dan tidak taat kepada perintah dātu. Casparis berpendapat bahwa orang-orang yang disebut pada prasasti ini merupakan orang-orang yang berkategori berbahaya dan berpotensi untuk melawan kepada kedatuan Sriwijaya sehingga perlu disumpah.





















9. Prasasti Karang Birahi

http://2.bp.blogspot.com/-WNMKMHMELKI/UWpA-gnaR1I/AAAAAAAAGm0/FeOVm2I_ZGU/s400/prasasti-karang-birahi-1.jpg

Prasasti Karang Brahi adalah sebuah prasasti dari zaman kerajaan Sriwijaya yang ditemukan pada tahun 1904 oleh Kontrolir L.M. Berkhout di tepian Batang Merangin. Prasasti ini terletak pada Dusun Batu Bersurat, Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.



Isi:



Isinya tentang kutukan bagi orang yang tidak tunduk atau setia kepada raja dan orang-orang yang berbuat jahat. Kutukan pada isi prasasti ini mirip dengan yang terdapat pada Prasasti Kota Kapur dan Prasasti Telaga Batu.





4. Sistem Politik / Pemerintahan (Nama-Nama Raja Dan Sistem Pemerintahannya Menfokuskan Bidang Apa, Nama Raja Terkemuka

Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Ada tiga syarat utama untuk menjadi raja sriwijaya, yaitu :
1. Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya
2. Indratvam, artinya memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya
3. Ekachattra, artinya mampu memayungi (melindungi) seluruh rakyatnya
Berikut daftar silsilah para Raja Kerajaan Sriwijaya :
1. Dapunta Hyang Sri Yayanaga (Prasasti Kedukan Bukit 683 M, Prasasti Talangtuo 684 M)
2. Cri Indrawarman (berita Cina, 724 M)
3. Rudrawikrama (berita Cina, 728 M)
4. Wishnu (Prasasti Ligor, 775 M)
5. Maharaja (berita Arab, 851 M)
6. Balaputradewa (Prasasti Nalanda, 860 M)
7. Cri Udayadityawarman (berita Cina, 960 M)
8. Cri Udayaditya (Berita Cina, 962 M)
9. Cri Cudamaniwarmadewa (Berita Cina, 1003. Prasasti Leiden, 1044 M)
10. Maraviyatunggawarman (Prasasti Leiden, 1044 M)
11. Cri Sanggrama Wijayatunggawarman (Prasasti Chola, 1004 M)

Dari silsilah raja-raja diatas ada dua raja yang berperan penting bagi Kerajaan Sriwjaya yaitu,











a) Raja Dapunta Hyang Sri Yayanaga
Pada masa pemerintahannya ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Sriwijaya sampai ke Jambi tepatnya di wilayah Minangtamwan. Pada saat itu Jambi memiliki arti yang penting dalam bidang perekonomian karena dekat dengan jalur perhubungan dan pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Dapunta Hyang bercita-cita untuk menjadikan Sriwijaya sebagai Negara Maritim. Karena itulah Sriwijaya mengembangkan sistem dan tradisi Diplomasi, hal ini tentunya menjadikan Sriwijaya sebagai suatu kerajaan yang metropolitan.



Politik Dan Pemerintahan
Untuk memperluas wilayah kerajaan penguasa Sriwijaya Dapunta Hyang pada tahun 664 M menikahi Sobakancana, putri kedua raja Kerajaan Tarumanegara. Saat kerajaan Funan di Indo-China runtuh, Sriwijaya memperluas daerah kekuasaannya hingga bagian barat Nusantara. Dengan kekuatan armada lautnya, Sriwijaya juga mampu menguasai lalu lintas perdagangan antara India dan Cina, serta menduduki Semenanjung Malaya. Kekuatan armada terbesar Sriwijaya juga melakukan ekspansi wilayah hingga ke Pulau Jawa termasuk sampai ke Brunei atau Borneo. Penguasaan dan memberi hegemoni wilayah dilakukan secara langsung oleh pemimpin atas daerah kekuasaannya, hal tersebut dianggap lebih mutlak. pada abad ke-8, Kerajaan Sriwijaya telah mampu menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara.
Sistem pemerintahan Sriwijaya pada awalnya adalah sistem Kekaisaran yang bersifat Kedatuan didirikan oleh Dapunta Hyang, lambat laun seiring berjalannya waktu sistem pemerintahan berubah menjadi Monarki. Monarki artinya raja yang menjadi kepala negara daan keputusan raja adalah suatu hal yang dianggap mutlak. Semuanya telah tertulis dalam prasasti yang mencatat sejumlah pelaksanaan suatu keputusan raja.




b) Raja Balaputradewa
Sriwijaya mengalami kejayaan pada masa Raja Balaputradewa. Balaputradewa adalah keturunan dari wangsa Syaleindra yang naik tahta karena diangkat oleh Raja Dharma Setru yang tidak memiliki keturunan. Balaputradewa adalah pemimpin yang cakap dan tangguh. Ia meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan dengan kerajaan yang berada di luar wilayah Indonesia. Kerajaan Sriwijaya melaksanakan hubungan luar negeri yang bersifat aktif, Pada masa itu Kerajaan Sriwijaya menjadi besar. Banyak para pemuda Sriwijaya yang belajar keluar Negeri, terutama ke Benggala ( India). Selain menjadi pusat perdagangan Balaputradewa juga telah membuat Sriwijaya menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.
Dibanding dengan kerajaan besar lainnya Kerajaan Sriwijaya memiliki kekhasan tersendiri. Hal ini bisa terlihat dari sejumlah prasasti peninggalan yang menunjukan sejumlah birokrasi yang berisi aturan untuk menjamin kekuatan dan ketenangan dalam negeri.



5. Kehidupan Sosial dan Budaya !

Sriwijaya merupakan kerajaan Budha terbesar. Hal itu membuat It-tsing, seorang pendeta dari Cina pernah menetap selama 6 tahun di Sriwijaya untuk memperdalam agama Buddha. Salah satu karya yang dihasilkannya, yaitu Ta Tiang si-yu-ku-fa-kao-seng-chuan yang selesai ditulis pada tahun 692 M.
Selain itu Peninggalan Kerajaan Sriwijaya banyak ditemukan di daerah Palembang, Jambi, Riau, Malaysia, dan Thailand. Hal ini disebabkan karena Sriwijaya merupakan Kerajaan Maritim yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam kurun waktu yang lama.
Prasasti dan situs yang ditemukan disekitar Palembang, yaitu Prasasti Boom Baru (abad ke7 M), Prasasti Kedukan Bukit (682 M), Prasasti Talangtuo (684 M), Prasasti Telaga Batu ( abad ke-7 M), Situs Candi Angsoka, Situs Kolam Pinishi, dan Situs Tanjung Rawa. Sedangkan peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya lainnya ditemukan di Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu, yaitu Candi Kotamahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar batu, Candi Astono dan Kolam Telagorajo, Situs Muarojambi. Selain itu Peninggalan Sejarah Kerajaan Sriwijaya di Lampung terdapat Prasasti Palas Pasemah dan Prasasti Bungkuk (Jabung). di Riau, Candi Muara Takus yang berbentuk stupa Budha.





6. Kehidupan Ekonomi !

Bumi Sriwijaya menghasilkan beberapa kekayaan alam diantaranya; cengkeh, kapulaga, pala, lada, pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus, gading, timah, emas, perak, kayu hitam, kayu sapan, rempah-rempah dan penyu. Barang-barang tersebut dijual atau dibarter dengan kain katun, sutera dan porselen melalui relasi dagangnya dengan Cina, India, Arab dan Madagaskar.





Faktor penyebab kemunduran dan kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit



1. Beberapa faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan kerajaan Sriwijaya:

- Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.

- Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh Raja Rajendracoladewa.

- Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 – 1292.

- Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.

- Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.

2. Beberapa faktor penyebab berkembangnya kerajaan Sriwijaya :

- Letaknya sangat strategis, yaitu Selat Malaka.

- Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka, sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.

- Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan kerajaan Kamboja memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.

Comments

Popular posts from this blog

Melody & Chord Gitar : Wali Band - Yank

Intro : 4.6 3.6 3.6 2.5 2.9 2.7 2.5 2.7 2.5 2.4 2.4 2.5 2.7 2.5 2.4 2.2 2.9 2.7 2.5 2.4 2.5 2.4 2.5 3.6 2.4 2.5 3.6 3.6 2.5 2.9 2.7 2.5 2.7 2.5 2.4 2.7 2.7 2.5 2.4 2.5 2.4 2.5 3.6 2.7 2.5 2.4 2.2 2.0 2.2 F#m C#m yang.....coba kau jujur padaku F#m C#m yang.....foto siapa di dompetmu F#m C#m yang.....kok kamu diam begitu F#m G# sa..yang.. jawab atau aku pergi sayang Reff : C#m aku tak mau bicara B sebelum kau cerita semua F#m apa maumu siapa dirinya G# tak betah bila ada yang lain C#m jangan hubungi aku lagi B ini bisa jadi yang terakhir F#m aku ngerti kamu kau tak ngerti aku G# sekarang atau tak selamanya C#m B A B C#m F#m C#m yang....jangan kira aku tak tahu F#m C#m yang....tak mudah kau bodohiku F#m C#m yang....tolong dengarkanlah aku F#m

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge - Mujhse Dosti Karoge Intro : e-3-5-6--3-5-6--3-5-3/1------- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ e-1-3-5--1-3-5--1-6-5-3-3----- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ Strum G major Few times..(listen to da song) Strum G, F, and G major few times (listen to da song) song starts.... G.....................................F.... keh do ki tum mere dil mein rahoge F.....................................G.... keh do ki tum mujhse dosti karoge repeat 2X C............G............F..................G.... .. Dekhungi, sochungi, kal parso kuch kahungi

Laporan Praktikum Fisika : Kapilaritas

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN FISIKA D ASAR SLTA Nama              : Muhammad Sainudin Noor Kelas               : XI IPA 2                                                 Judul               : Kapilaritas  ( Eksperimen Terhadap Tisu dan Kertas HVS ) Guru Mata Pelajaran EVI SUSANTI, S.P d NIP :  19751009 200212 2 005 Asisten I ANIKA RAHMI, F.S . P d Asisten II MUHAMMAD ARIPIN, C.S.P d    NIM : 1105035097      NIM : 1105025073 PERCOBAAN VI KAPILARITAS A.       TUJUAN 1.       untuk mempelajari konsep kapilaritas dan penerapannya dalam kehidupan. B.       DASAR TEORI peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa kapiler, seperti yang diperlihatkan pada   Gambar 1 . 0  Pada gambar tersebut, diameter dalam pipa kapiler dari kiri ke kanan sema