PERCOBAAN
GAYA ANGKAT PADA PESAWAT
GAYA ANGKAT PADA PESAWAT
A. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki gaya angkat pada
pesawat terbang.
B. Dasar Teori
sebuah
mekanisme kerja sebuah pesawat kertas.
Untuk menerbangkan pesawat kertas hal yang harus dilakukan adalah
mendorongnya atau melemparnya ke udara. Dorongan yang diberikan pada pesawat
tersebut adalah sebuah gaya yang mampu menjaga pesawat tetap terbang. Mengapa
harus diberi gaya dorong? Sama seperti gerobak sapi bisa Jalan karena ditarik
oleh sapi begitu juga pesawat terbang bisa terbang karena ada gaya dorong dari
baling-balingnya dan pesawat kertas karena didorong ke udara.
Lalu
dorongan tidak bisa menjelaskan sepenuhnya bagaimana pesawat bisa terbang,
bagaimana penjelasannya? Ya, gaya dorong memang belum bisa menjelaskan
bagaimana pesawat bisa terangkat. Selain gaya dorong factor Utama yang
mempengaruhi adalah bentuk dari sayap pesawat tersebut. Desain sayap pada
pesawat memungkinkan untuk menciptakan lift “gaya angkat” sehingga pesawat
tersebut dapat terbang. Lift dihasilkan karena aliran udara yang dibelokkan
ketika melewati sayap pesawat, yang menyebabkan perbedaan tekanan antara sisi
atas dan sisi bawah. Perbedaan tekanan udara ini akan menyebabkan aliran udara
dibelokkan ke sisi bawah pesawat sehingga menimbukan gaya aksi, sesuai hukum
Newton yang ketiga maka setiap aksi yang dihasilkan akan menimbulkan gaya
reaksi.[1] Nah
gaya reaksi inilah yang nantinya akan mengangkat pesawat ke udara. Untuk lebih
memahaminya, perhatikan gambar di bawah ini
Pertanyaan selanjutnya, mengapa aliran
tersebut bisa belok? Henri Coanda (1886-1972) menemukan suatu fenomena bahwa
aliran fluida cenderung menempel ke permukaan di dekatnya. Artinya udara tidak
lewat begitu saja, tetapi mengikuti bentuk permukaan di dekatnya. Artinya
streamline aliran fluida tersebut akan berubah sesuai dengan bentuk permukaan
di dekatnya. Hal ini menyebabkan aliran udara terbelokkan ketika melewati
permukaan sayap.
Struktur
dan teori dari sayap-sayap adalah suatu struktur aerodinamik yang mampu
membangkitkan gaya angkat ketika kontak dengan molekul udara yang bergerak
‘misalnya angin’. Gaya angkat atau Lift dapat dibangkitkan oleh sayap karena
bentuk unik dari sayap. Bentuk ini melengkung dibagian atas permukaan dan
hampir datar dibagian bawah permukaan. Keadaan tidak lazim ini mengakibatkan
udara mengalir lebih cepat diatasnya daripada dibagian bawah permukaannya. Perbedaan
kecepatan ini berakibat perbedaan tekanan diantara bagian atas dan bawah sayap
yang menghasilkan gaya pada sayap. Gaya tersebut disebut gaya angkat.
Nilai dari gaya angkat didapat
dari sayap yang bergantung pada airfoilnya dan angle of incidence. Biasanya
hubungan antara sudut pada sayap secara tetap condong terhadap sudut pesawat
dan sejumlah lift yang bertambah. Dalam sudut yang kecil, ketika sudut serang meningkat,
gaya angkat pun meningkat, yang nantinya pada suatu titik dimana gaya hambat
akan mendominasi gaya angkat sampai nantinya pesawat akan “stall” Teori lift Sebuah
pesawat ketika terbang mengalami empat gaya : Gaya angkat (lift), gaya gravitasi,
gaya dorong (thrust), dan gaya hambat (drag). Gaya hambat dan gaya angkat
menyelimuti gaya aerodinamik karena akan selalu ada pada setiap pergerakan dari
pesawat di udara.
Gaya
angkat dihasilkan dari tekanan yang lebih kecil yang ada diatas permukaan sayap
bila dibandingkan dengan tekanan yang ada di permukaan bawah sayap, sehingga
menyebabkan sayap terangkat ke atas. Bentuk khusus dari sayap pesawat atau
(airfoil) yang di desain sehingga udara mengalir diatasnya dengan kecepatan
yang lebih cepat, sehingga tekanannya akan lebih kecil dan sayap akan
terangkat.
C. Alat dan Bahan
a) Alat:
1)
1 Kertas HVS
b)Bahan:
D. Prosedur Kerja
1.
Dilipat kertas seperti gambar di bawah
ini
2.
Dilemparkan pesawat kertas ke udara
3.
Dilipat ujung sayap pesawat kearah atas
4.
Dilemparkan pesawat kertas ke udara
5.
Diulangi percobaan beberapa
kali guna mendapat data yang tepat
6. Dicatat hal-hal penting yang didapat dan simpulkan
E. Hasil Pengamatan
Setelah diamati dapat disajikan seperti tabel.01 dibawah ini:
Gambar
|
Proses
|
Hasil Pengamatan
|
|
1. Saat sayap pesawat kertas
dalam keadaan lurus.
|
1. Pesawat akan terbang mendatar.
|
|
2. Saat sayap pesawat kertas
dalam keadaan bengkok keatas.
|
2. Pesawat akan terbang naik.
|
Dari percobaan tersebut diperoleh hasil bahwa saat pesawat kertas yang kondisi sayapnya lurus maka pesawat kertas akan terbang mendatar , saat pesawat kertas yang kondisi sayapnya bengkok kearah atas maka pesawat kertas akan terbang naik.
1. Diketahui : m= 50 gram = 0,05 kg
F
= 1 N
Ditanya : a ...?
Dijawab : a
=
=
= 20 m/s-2
2. Diketahui : m = 50 gram = 0,05 kg
F = 2
N
Ditanya : a ...?
Dijawab : a
=
=
= 40 m/s-2
3. Diketahui : m = 50 gram = 0,05 kg
F = 3 N
Ditanya : a ...?
Dijawab :a
=
=
= 60 m/s-2
4. Diketahui : m = 100 gram = 0,1 kg
F = 3 N
Ditanya : a ...?
Dijawab : a
=
=
= 30 m/s-2
5. Diketahui : m = 150 gram = 0,15 kg
F = 3 N
Ditanya : a ...?
Dijawab : a
=
= = 20
m/s-2
F. Pembahasan
Gambar 2:
Pesawat kertas akan terbang
mendatar jika sayap pesawat kertas dalam keadaan lurus dikarenakan tidak ada
pembelokkan udara yang terjadi saat udara melewati sayap pesawat, sehingga
menyebabkan pesawat kertas bisa terbang mendatar. Sedangkan jika sayap pesawat
kertas dalam keadaan bengkok maka pesawat kertas akan terbang naik dikarenakan tidaada
pembelokkan udara yang terjadi saat udara melewati sayap pesawat, sehingga
menyebabkan pesawat kertas terbang kearah atas (naik).
G. Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Gaya angkat dihasilkan dari tekanan yang lebih kecil yang
ada diatas permukaan sayap bila dibandingkan dengan tekanan yang ada
dipermukaan bawah sayap, sehingga menyebabkan sayap terangkat ke atas
2.
Setiap
aksi yang dihasilkan akan menimbulkan gaya reaksi.
3.
Jika udara di atas lebih tinggi daripada di bawah maka tekanan
di atas menjadi rendah.
4.
Jika udara di atas dan di bawah seimbang maka tekanan di
atas dan di bawah ikut seimbang.
H.
Saran
Saran yang
diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1.
Hendaknya siswa-siswi SMAN 1 Muara Kaman lebih
menyukai pelajaran fisika, karena kita dapat bermain sambil belajar.
2.
Hendaknya alat-alat yang ada di lab
fisika dilengkapi dan diperbanyak.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad
Sainudin Noor. 2015. Kumpulan Cara-Cara Membuat Pesawat Terbang Kertas (
Origami) . (http://muhammadsainudinnoor.blogspot.com/2015/03/kumpulan-cara-cara-membuat-pesawat.html.
diakses 12 Maret 2015).
Tri Widodo. 2009. Fisika : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
[1] Tri Widodo, Fisika
: untuk SMA dan MA Kelas X (Jakarta
: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), 57.
Comments
Post a Comment