Skip to main content

Teks Pidato “Maulid Nabi Wahana Menjaga Syari’at Islam”


Yang terhormat dewan juri, para hadirin serta teman-temanku yang berbahagia

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Disini saya akan menguraikan tentang “Maulid Nabi Wahana Mempertahankan Syari’at Islam”

Bulan Maulid…..! Bulan yang suci…..! Bulan yang senantiasa diperingati oleh seluruh umat Islam! Rasa senang! Rasa bahagia! Rasa kagum! Kenapa? Mengingat peristiwa luar biasa, junjungan kita Rasulillah Muhammad SAW!
Pada masa sekarang ini! Ada hal yang perlu kita renungkan! Perlu kita pikirkan!Apakah itu? Menjaga! Meneruskan! Menjalankan syari’at Rasulillah SAW.

Teman-teman yang berbahagia……….
Di zaman serba modern saat ini…..! Di zaman kita menjalankan syari’at Rasulillah SAW! Di dalam kita menjaga agidah dan risalah beliau! Gangguan harta! Gangguan teknologi! TV, HP, Laptop, Internet! Menjadi gangguan yang benar-benar perlu kita filter! kita saring! kita seleksi! mana yang sesuai dengan syari’at Rasulullah SAW
Dimana…… anak yang waktu lahir…… dalam keadaan suci! Mau dibawa kemana! Diarahkan kemana! ke Yahudi! ke Nasrani! ke Majusi! materialistis, gila harta! Tentu tergantung dari pribadi orang tua masing-masing. Rasulullah SAW. Bersabda:


”Tiap-tiap anak yang dilahirkan, suci dalam keadaan islam, kecuali kedia orang tuanya menjadikan Yahudi, nasrani atau Majusi”

Teman-teman yang dimulyakan Allah SWT……….
Dalam Al Qur’an!…….. kalau orang tua sudah berfikir tentang anak-anak! Orang-orang tua bijaksana! Pertanyaan pertama yang ditanyakan ke anaknya.                                             Nak…………..! jikalau suatu saat! bapak meninggalkan engkau! kembali kepada Allah Aza Wajalla! Apa yang engkau sembah Nak………! jikalau ayahmu sekarang masih I’tikaf di Masjid! jikalau ayahmu masih Ruku’! dan sujud menyembah Allah SWT.                                            Apa yang kamu sembah Nak……….! ini pertanyaan yang ditanyakan Nabi Ya’qub a.s. ! Nabi Ibrahim a.s. kepada putranya.

Teman-teman…….Lalu! Bagaimana dengan orang tua zaman sekarang! Bukan                                             tetapi apa teman-teman.                                         Nak……..! kalau bapakmu tidak ada! Kamu nanti makan apa Nak………..!Perkara kamu menyembah Allah! Perkara nomer 18……. betul nggak teman-teman! Kok diam aja! Ya…ch begitulah! sebagian besar orang tua zaman sekarang.

Teman-teman! Untuk itu marilah kita bersama-sama berpacu dalam…….! Agama! Tidak shalat OK! Tidak ngaji OK! berbuat seperti itu tidak bo…….boleh!  Kenapa?merusak A….Agama! Meskipun kita pintar dalam sekolah umum! Meskipun kita ahli dalam komputer! Tapi…. jangan sampai lupa! pintar juga dalam A……agama! rajin shalat…. OK! rajin ngaji….OK ! rajin belajar…..juga O….OK!

Nah! teman-teman…..
Perjalanan mempertahankan Iman dan Islam! Mempertahankan kalimah                                tidak semulus yang kita bayangkan! penuh rintangan, hambatan maupun tantangn! Mudah-mudahan kita mati dalam keadaan Iman dan Islam! Amin…………! dan akhirnya “Tiada gading yang tak retak” Tiada suatupun yang sempurna, walaupun kecil pasti ada cacat dan celanya. Mohon ma’af bila ada yang kurang berkenan. Terima kasih
Billahi Taufiq Wal Hidayah Warridlo wal Inayah

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Takhalli, Tahalli, dan Tajalli

Takhalli artinya membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, dari maksiat lahir dan batin. Di antara sifat-sifat tercela itu menurut Imam al-Ghazali adalah pemarah, dendam, hasad, kikir, ria, takabbur, dan lain-lain. Takhalli juga dapat diartikan mengosongkan diri dari sifat ketergantungan terhadap kelezatan duniawi. Hal ini akan dapat dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari kemaksiatan dalam segala bentuknya dan berusaha melenyapkan dorongan hawa nafsu jahat. Menurut kalangan sufi, kemksiatan dapat dibagi dua ; pertama maksiat lahir yaitu sifat tercela yang dikerjakan oleh anggota lahir seperti tangan, mulut dan mata. Sedangkan maksiat batin ialah segala sifat tercela yang diperbuat anggota batin yaitu hati. Menurut al-Ghazali moral adalah setiap hal yang mengangkat jiwa dan kehidupan menuju cahaya dan kesucian. Sedangakan kejelekan adalah semua hal yang merusak tubuh jiwa serta akal dan menjauhkan ruh dari cahaya dan kesucian. Al-Ghazali mengajak untuk tidak menjilat dalam mencar...

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge - Mujhse Dosti Karoge Intro : e-3-5-6--3-5-6--3-5-3/1------- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ e-1-3-5--1-3-5--1-6-5-3-3----- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ Strum G major Few times..(listen to da song) Strum G, F, and G major few times (listen to da song) song starts.... G.....................................F.... keh do ki tum mere dil mein rahoge F.....................................G.... keh do ki tum mujhse dosti karoge repeat 2X C............G............F..................G.... .. Dekhungi, sochungi, kal parso kuch kahungi

bahasa kutai

Bahasa Kutai  adalah  bahasa Melayu  yang hidup dan berkembang sejalan dengan perkembangan  suku Kutai . Suku Kutai adalah  suku  yang mendiami alur sepanjang  Sungai Mahakam , dan populasinya terbesar di wilayah bekas  Kabupaten Kutai  dahulu (Kabupaten induk dari  Kabupaten Kutai Barat ,  Kutai Kartanegara , dan  Kutai Timur  sekarang ini). Bahasa Kutai umumnya hidup dan berkembang dalam bentuk penuturan (percakapan), serta sastra dalam bentuk  puisi  ( pantun ). Sangat sedikit bukti-bukti tertulis yang dihasilkan dalam bahasa Kutai, terlebih lagi yang dihasilkan pada periode pemerintahan  Sultan Kutai Kartanegara . Umumnya produk tertulis pada zaman itu berbahasa Melayu, dengan  huruf Jawi . Berdasarkan  morfologi  penuturannya, ada beberapa dialek dalam bahasa Kutai yang umum dijumpai saat ini, yaitu  dialek Tenggarong  (umum, sudah agak modern karena bercampur / dipengaru...