Muhammad bin Munkadir berkata, “Aku pernah pergi ke suatu tempat di madinah dihari-hari yg sangat panas menyengat , kemudian aku bertemu dengan Abu Ja’far Muhammad bin Ali ra. Aku berkata dalam hatiku, Subhanallah syeikh dari syeikh-syeikh Quraisy disaat-saat seperti ini masih saja mencari dunia? Demi ALLAH, aku harus menyampaikan nasihat kepadanya. Kemudian aku mendekatinya dan aku mengucapkan salam kepadanya. Tampak ia masih bersimbah dg keringat. Aku berkata, “Semoga ALLAH membereskan urusanmu. Seorang tokoh dari Quraisy disaat-saat seperti ini masih saja gemar mencari dunia? Apakah anda tidak tahu kalau datang ajalmu dan engkau sedang melakukan begini, apa yg akan engkau lakukan?”
Imam Muhammad Baqir ra menjawab, “Jika kematian menghampiriku dan aku dalam keadaan seperti ini, maka aku akan mati dalam keadaan ketaatan kepada ALLAH karena (dengan mencari dunia ini) berarti aku telah menyelamatkan keluargaku dari ket
ergantungan kepadamu dan kepada orang lain. Yang aku takutkan adalah ketika datang ajalku, aku sedang melakukan maksiat kepada ALLAH SWT”.
Aku lalu berkata, “Engkau memang benar, semoga ALLAH merahmatimu. Aku ingin memberimu nasihat justru engkau yg memberi nasihat kepadaku” (Teladan Abadi Muhammad Baqir, 2008)
Imam Muhammad Baqir ra menjawab, “Jika kematian menghampiriku dan aku dalam keadaan seperti ini, maka aku akan mati dalam keadaan ketaatan kepada ALLAH karena (dengan mencari dunia ini) berarti aku telah menyelamatkan keluargaku dari ket
ergantungan kepadamu dan kepada orang lain. Yang aku takutkan adalah ketika datang ajalku, aku sedang melakukan maksiat kepada ALLAH SWT”.
Aku lalu berkata, “Engkau memang benar, semoga ALLAH merahmatimu. Aku ingin memberimu nasihat justru engkau yg memberi nasihat kepadaku” (Teladan Abadi Muhammad Baqir, 2008)
Comments
Post a Comment