PERISTIWA ANEH JENAZAH
(Renungan)
Ini
adalah
kisah
nyata,
kisah
proses
penguburan seorang pejabat di
sebuah
(Renungan)
Ini
adalah
kisah
nyata,
kisah
proses
penguburan seorang pejabat di
sebuah
kota di Jawa Timur. Nama dan
alamat
sengaja tidak disebutkan untuk
menjaga
nama baik jenazah dan keluarga
yang
ditinggalkan. Insya Allah kisah ini
menjadi
hikmah dan cermin bagi kita
semua
sebelum ajal menjemput.
Kisah ini diceritakan langsung
oleh
seorang Modin (pengurus
jenazah) kepada
saya. Dengan gaya bertutur,
selengkapnya
ceritanya begini :
Saya terlibat dalam pengurus
jenazah lebih
dari 16 tahun, berbagai
pengalaman telah
saya lalui, sebab dalam jangka
atau kurun
waktu tersebut macam-macam
jenis
mayat sudah saya tangani. Ada
yang
meninggal dunia akibat
kecelakaan, sakit
tua, sakit jantung, bunuh diri dan
sebagainya. Bagaimanapun,
pengalaman
mengurus satu jenazah seorang
pejabat
yang kaya serta berpengaruh ini,
menyebabkan saya dapat
kesempatan
'istimewa' sepanjang hidup. Inilah
pertama saya bertemu cukup
aneh,
menyedihkan, menakutkan dan
sekaligus
memberikan banyak hikmah.
Sebagai Modin tetap di desa, saya
diminta
oleh anak almarhum mengurus
jenazah
Bapaknya. Saya terus pergi ke
rumahnya.
Ketika saya tiba sampai ke rumah
almarhum tercium bau jenazah
itu sangat
busuk. Baunya cukup memualkan
perut
dan menjijikan. Saya telah
mengurus
banyak jenazah tetapi tidak
pernah saya
bertemu dengan mayat yang
sebusuk ini.
Ketika saya lihat wajah almarhum,
sekali
lagi saya tersentuh. Saya tengok
wajahnya
seperti dirundung oleh macam-
macam
perasaan takut, cemas, kesal dan
macam-
macam. Wajahnya seperti tidak
mendapat
nur dari Allah SWT.
Kemudian saya pun ambil kain
kafan yang
dibeli oleh anak almarhum dan
saya
potong. Secara kebetulan pula,
disitu ada
dua orang yang pernah mengikuti
kursus
"fardu kifayah" atau pengurus
jenazah
yang pernah saya ajar. Saya ajak
mereka
mambantu saya dan mereka
setuju.
Tetapi selama memandikan mayat
itu,kejadian pertama pun terjadi,
sekedar
untuk pengetahuan pembaca,
apabila
memandikan jenazah, badan
mayat itu
perlu dibangunkan sedikit dan
perutnya
hendaklah diurut-urut untuk
mengeluarkan kotoran yang
tersisa. Maka
saya pun urut-urut perut
almarhum. Tapi
apa yang terjadi, pada hari itu
sangat
mengejutkan.
Allah SWT berkehendak dan
menunjukkan
kekuasaannya karena pada hari
tersebut,
kotoran tidak keluar dari dubur
akan tetapi
melalui mulutnya. Hati saya
berdebar-
debar. Apa yang sedang terjadi di
depan
saya ini? Telah dua kali mulut
mayat ini
memuntahkan kotoran, saya
harap hal itu
tidak terulang lagi karena saya
mengurut
perutnya untuk kali terakhir.
Tiba-tiba
ketentuan Allah SWT berlaku,
ketika saya
urut perutnya keluarlah dari
mulut mayat
itu kotoran bersama beberapa
ekor ulat
yang masih hidup. Ulat itu adalah
seperti
ulat kotoran (belatung). Padahal
almarhum meninggal dunia akibat
diserang jantung dan waktu
kematiannya
dalam tempo yang begitu singkat
mayatnya sudah menjadi
demikian rupa ?
saya lihat wajah anak almarhum.
Mereka seperti terkejut. Mungkin
malu,
terperanjat dan aib dengan apa
yang
berlaku pada Bapaknya,kemudian
saya
tengok dua orang pembantu tadi,
mereka
juga terkejut dan panik. Saya
katakan
kepada mereka,"Inilah ujian Allah
terhadap
kita". Kemudian saya minta salah
satu
seorang dari pada pembantu tadi
pergi
memanggil semua anak
almarhum.
Almarhum pada dasarnya
seorang yang
beruntung karena mempunyai
tujuh orang
anak, kesemuanya laki-laki.
Seorang
berada di luar negeri dan enam
lagi berada
di rumah. Ketika semua anak
almarhum
masuk,saya nasehati mereka. Saya
mengingatkan mereka
bahwasanya
tanggung jawab saya adalah
membantu
menguruskan jenazah Bapak
mereka,bukan menguruskan
semuanya,tanggung jawab ada
pada ahli
warisnya.
Sepatutnya sebagai anak, mereka
yang
lebih afdal menguruskan jenazah
Bapak
mereka itu,bukan hanya
iman,hanya
bilal,atau guru. Saya kemudian
meminta
ijin serta bantuan mereka untuk
menunggingkan mayat itu. Takdir
Allah
ketika ditunggingkan mayat
tersebut,tiba-
tiba keluarlah ulat-ulat yang
masih hidup,
hampir sebaskom banyaknya.
Baskom itu
kira-kira besar sedikit dari
penutup saji
meja makan. Subhanallah
suasana menjadi
makin panik. Benar-benar
kejadian yang
luar biasa sulit diterima akal
pikiran
manusia biasa. Saya terus berdoa
dan
berharap tidak terjadi lagi
kejadian yang
lebih ganjil. Selepas itu saya
memandikan
kembali mayat tersebut dan saya
ambilkan
wudhu. Saya meminta anak-
anaknya kain
kafan.
Saya bawa mayat ke dalam
kamarnya dan
tidak diijinkan seorang pun
melihat
upacara itu terkecuali waris yang
terdekat
sebab saya takut kejadian yang
lebih aib
akan terjadi. Peristiwa apa pula
yang
terjadi setelah jenazah diangkat
ke kamar
dan hendak dikafani, takdir Allah
jua yang
menentukan, ketika mayat ini
diletakkan di
atas kain kafan, saya dapati kain
kafan itu
hanya cukup menutupi ujung
kepala dan
kaki tidak ada lebih, maka saya
tak dapat
mengikat kepala dan kaki. Tidak
keterlaluan kalau saya katakan ia
seperti
kain kafan itu tidak mau
menerima mayat
tadi. Tidak apalah, mungkin saya
yang
khilaf dikala memotongnya. Lalu
saya
ambil pula kain, saya potong dan
tampung
di tempat-tempat yang
kurang.Memang
kain kafan jenazah itu jadi
sambung-
menyambung, tapi apa mau
dikata, itulah
yang dapat saya lakukan.Dalam
waktu
yang sama saya berdoa kepada
Allah "Ya
Allah, jangan kau hinakan
jenazah ini ya
Allah, cukuplah sekedar
peringatan kepada
hamba-Mu ini."
Selepas itu saya beri taklimat
tentang
sholat jenazah tadi, satu lagi
masalah
timbul, jenazah tidak dapat
dihantar ke
tanah pekuburan karena tidak
ada mobil
jenazah/mobil ambulance. Saya
hubungi
kelurahan, pusat Islam, masjid,
dan
sebagainya, tapi susah. Semua
sedang
terpakai, beberapa tempat
tersebut juga
tidak punya kereta jenazah lebih
dari satu
karena kereta yang ada sedang
digunakan
pula.
Suatu hal yang saya pikir bukan
sekedar
kebetulan. Dalam keadaan itu
seorang
hamba Allah muncul
menawarkan
bantuan. Lelaki itu meminta saya
menunggu sebentar untuk
mengeluarkan
van/sejenis mobil pick-up dari
garasi
rumahnya. Kemudian muncullah
sebuah
van. Tapi ketika dia sedang
mencari
tempat untuk meletakkan vannya
itu
dirumah almarhum, tiba-tiba
istrinya
keluar. Dengan suara yang tegas
dia
berkata dikhalayak ramai: "Mas,
saya tidak
perbolehkan mobil kita ini
digunakan
untuk angkat jenazah itu, sebab
semasa
hayatnya dia tidak pernah
mengijinkan
kita naik mobilnya."
Renungkanlah kalau
tidak ada apa-apanya,tidak
mungkin
seorang wanita yang lembut
hatinya akan
berkata demikian. Jadi saya suruh
tuan yp
punya van itu membawa kembali
vannya.
Selepas itu muncul pula seorang
lelaki
menawarkan bantuannya. Lelaki
itu
mengaku dia anak murid saya.
Dia
meminta ijin saya dalam 10-15
menit
membersihkan mobilnya itu.
Dalam jangka
waktu yang ditetapkan itu,muncul
mobil
tersebut, tapi dalam keadaan
basah kuyup.
Mobil yang dimaksudkan itu
sebenarnya
lori. Dan lori itu digunakan oleh
lelaki tadi
untuk menjual ayam ke
pasar,dalam
perjalanan menuju kawasan
pekuburan,saya berpesan kepada
dua
pembantu tadi supaya masyarakat
tidak
usah membantu kami
menguburkan
jenazah,cukup tinggal di camping
saja
akan lebih baik. Saya tidak mau
mereka
melihat lagi peristiwa ganjil.
Rupanya apa
yang saya takutkan itu berlaku
sekali lagi,
takdir Allah yang terakhir amat
memilukan.
Sesampainya Jenazah tiba di
tanah
pekuburan, saya perintahkan tiga
orang
anaknya turun ke dalam liang
dan tiga lagi
menurunkan jenazah. Allah
berkehendak
semua atas makhluk ciptaan-Nya
berlaku,
saat jenazah itu menyentuh ke
tanah tiba-
tiba air hitam yang busuk baunya
keluar
dari celah tanah yang pada asal
mulanya
kering.
Hari itu tidak ada hujan, tapi dari
mana
datang air itu? sukar untuk saya
menjawabnya. Lalu saya arahkan
anak
almarhum, supaya jenazah bapak
mereka
dikemas dalam peti dengan hati-
hati. Saya
takut nanti ia terlentang atau
telungkup
na'udzubillah. Kalau mayat
terlungkup, tak
ada harapan untuk mendapat
safa'at Nabi.
Papan keranda diturunkan dan
kami
segera timbun kubur tersebut.
Selepas itu
kami injak-injak tanah supaya
mampat dan
bila hujan ia tidak mendap/
ambrol. Tapi
sungguh mengherankan, saya
perhatikan
tanah yang diinjak itu menjadi
becek. Saya
tahu, jenazah yang ada di dalam
telah
tenggelam oleh air hitam yang
busuk itu.
Melihat keadaan tersebut, saya
arahkan
anak-anak almarhum supaya
berhenti
menginjak tanah itu. Tinggalkan
lobang
kubur 1/4 meter. Artinya kubur
itu tidak
ditimbun hingga ke permukaan
lubangnya,
tapi ia seperti kubur berlobang.
Tidak
cukup dengan itu, apabila saya
hendak
bacakan talqin, saya lihat tanah
yang
diinjak itu ada kesan serapan air.
Masya Allah, dalam sejarah
peristiwa
seperti itu terjadi. Melihat
keadaan itu,
saya ambil keputusan untuk
selesaikan
penguburan secepat mungkin.
Sejak lama terlibat dalam
penguburan
jenazah, inilah mayat yang saya
tidak
talqimkan. Saya bacakan tahlil
dan doa
yang paling ringkas. Setelah saya
pulang
ke rumah almarhum dan
mengumpulkan
keluarganya. Saya bertanya
kepada istri
almarhum, apakah yang telah
dilakukan
oleh almarhum semasa hayatnya.
1. Apakah dia pernah menzalimi
orang
alim ?
2. Mendapat harta secara
merampas,menipu dan
mengambil yang
bukan haknya?
3. Memakan harta masjid dan
anak yatim ?
4. Menyalahkan jabatan untuk
kepentingan
sendiri ?
5. Tidak pernah mengeluarkan
zakat,
shodaqoh atau infaq ?
Istri almarhum tidak dapat
memberikan
jawabannya. Memikirkan mungkin
dia
malu Untuk memberi tahu, saya
tinggalkan nomor telepon rumah.
Tapi
sedihnya hingga sekarang, tidak
seorang
pun anak almarhum
menghubungi saya.
Untuk pengetahuan umum, anak
almarhum merupakan orang
yang
berpendidikan tinggi hingga ada
seorang
yg beristrikan orang Amerika,
seorang
dapat istri orang Australia dan
seorang lagi
istrinya orang Jepang. Peristiwa ini
akan
tetap saya ingat. Dan kisah ini
benar-benar
nyata bukan rekaan atau isapan
jempol.
Semua kebenaran saya
kembalikan kepada
Allah SWT pencipta jagad raya ini.
Kepada kita semua pembaca setia
renungan Media Informasi ini,
tanyalah diri
kita akankah kita menginginkan
peristiwa
itu terjadi pada diri kita sendiri,
ibu, bapak
kita, anak kita atau kaum
keluarga kita ?
Renungkanlah...
Pada akhirnya setelah semalam
merenungkan artikel ini dalam
hati
terbersit do'a: "Ya Allah
jauhkanlah Aku
dan keluargaku dari peristiwa itu
dan
peristiwa yang semacam dengan
itu. Ya
Allah jauhkanlah Aku dan
keluargaku dari
akhlaq yang menjadikan peristiwa
itu dan
peristiwa yang semacam dengan
itu."
Wassalamu'alaikum.
Untuk saudara-saudaraku yang
kucintai
karena Allah...kirimkan Berita ini
kepada
saudara-saudara kita yang lain
untuk
mengingatkan diri kita semua
untuk selalu
memperbaiki semua amalan
dalam diri
kita dan kita adalah mahluk yang
lemah
dimana apapun yang Allah
inginkan tiada
yang dapat menghalangiNya.
Sumber:
- Peristiwa aneh dari sebuah
jenazah oleh
Sugeng Marjoko (LOC II)
alamat
sengaja tidak disebutkan untuk
menjaga
nama baik jenazah dan keluarga
yang
ditinggalkan. Insya Allah kisah ini
menjadi
hikmah dan cermin bagi kita
semua
sebelum ajal menjemput.
Kisah ini diceritakan langsung
oleh
seorang Modin (pengurus
jenazah) kepada
saya. Dengan gaya bertutur,
selengkapnya
ceritanya begini :
Saya terlibat dalam pengurus
jenazah lebih
dari 16 tahun, berbagai
pengalaman telah
saya lalui, sebab dalam jangka
atau kurun
waktu tersebut macam-macam
jenis
mayat sudah saya tangani. Ada
yang
meninggal dunia akibat
kecelakaan, sakit
tua, sakit jantung, bunuh diri dan
sebagainya. Bagaimanapun,
pengalaman
mengurus satu jenazah seorang
pejabat
yang kaya serta berpengaruh ini,
menyebabkan saya dapat
kesempatan
'istimewa' sepanjang hidup. Inilah
pertama saya bertemu cukup
aneh,
menyedihkan, menakutkan dan
sekaligus
memberikan banyak hikmah.
Sebagai Modin tetap di desa, saya
diminta
oleh anak almarhum mengurus
jenazah
Bapaknya. Saya terus pergi ke
rumahnya.
Ketika saya tiba sampai ke rumah
almarhum tercium bau jenazah
itu sangat
busuk. Baunya cukup memualkan
perut
dan menjijikan. Saya telah
mengurus
banyak jenazah tetapi tidak
pernah saya
bertemu dengan mayat yang
sebusuk ini.
Ketika saya lihat wajah almarhum,
sekali
lagi saya tersentuh. Saya tengok
wajahnya
seperti dirundung oleh macam-
macam
perasaan takut, cemas, kesal dan
macam-
macam. Wajahnya seperti tidak
mendapat
nur dari Allah SWT.
Kemudian saya pun ambil kain
kafan yang
dibeli oleh anak almarhum dan
saya
potong. Secara kebetulan pula,
disitu ada
dua orang yang pernah mengikuti
kursus
"fardu kifayah" atau pengurus
jenazah
yang pernah saya ajar. Saya ajak
mereka
mambantu saya dan mereka
setuju.
Tetapi selama memandikan mayat
itu,kejadian pertama pun terjadi,
sekedar
untuk pengetahuan pembaca,
apabila
memandikan jenazah, badan
mayat itu
perlu dibangunkan sedikit dan
perutnya
hendaklah diurut-urut untuk
mengeluarkan kotoran yang
tersisa. Maka
saya pun urut-urut perut
almarhum. Tapi
apa yang terjadi, pada hari itu
sangat
mengejutkan.
Allah SWT berkehendak dan
menunjukkan
kekuasaannya karena pada hari
tersebut,
kotoran tidak keluar dari dubur
akan tetapi
melalui mulutnya. Hati saya
berdebar-
debar. Apa yang sedang terjadi di
depan
saya ini? Telah dua kali mulut
mayat ini
memuntahkan kotoran, saya
harap hal itu
tidak terulang lagi karena saya
mengurut
perutnya untuk kali terakhir.
Tiba-tiba
ketentuan Allah SWT berlaku,
ketika saya
urut perutnya keluarlah dari
mulut mayat
itu kotoran bersama beberapa
ekor ulat
yang masih hidup. Ulat itu adalah
seperti
ulat kotoran (belatung). Padahal
almarhum meninggal dunia akibat
diserang jantung dan waktu
kematiannya
dalam tempo yang begitu singkat
mayatnya sudah menjadi
demikian rupa ?
saya lihat wajah anak almarhum.
Mereka seperti terkejut. Mungkin
malu,
terperanjat dan aib dengan apa
yang
berlaku pada Bapaknya,kemudian
saya
tengok dua orang pembantu tadi,
mereka
juga terkejut dan panik. Saya
katakan
kepada mereka,"Inilah ujian Allah
terhadap
kita". Kemudian saya minta salah
satu
seorang dari pada pembantu tadi
pergi
memanggil semua anak
almarhum.
Almarhum pada dasarnya
seorang yang
beruntung karena mempunyai
tujuh orang
anak, kesemuanya laki-laki.
Seorang
berada di luar negeri dan enam
lagi berada
di rumah. Ketika semua anak
almarhum
masuk,saya nasehati mereka. Saya
mengingatkan mereka
bahwasanya
tanggung jawab saya adalah
membantu
menguruskan jenazah Bapak
mereka,bukan menguruskan
semuanya,tanggung jawab ada
pada ahli
warisnya.
Sepatutnya sebagai anak, mereka
yang
lebih afdal menguruskan jenazah
Bapak
mereka itu,bukan hanya
iman,hanya
bilal,atau guru. Saya kemudian
meminta
ijin serta bantuan mereka untuk
menunggingkan mayat itu. Takdir
Allah
ketika ditunggingkan mayat
tersebut,tiba-
tiba keluarlah ulat-ulat yang
masih hidup,
hampir sebaskom banyaknya.
Baskom itu
kira-kira besar sedikit dari
penutup saji
meja makan. Subhanallah
suasana menjadi
makin panik. Benar-benar
kejadian yang
luar biasa sulit diterima akal
pikiran
manusia biasa. Saya terus berdoa
dan
berharap tidak terjadi lagi
kejadian yang
lebih ganjil. Selepas itu saya
memandikan
kembali mayat tersebut dan saya
ambilkan
wudhu. Saya meminta anak-
anaknya kain
kafan.
Saya bawa mayat ke dalam
kamarnya dan
tidak diijinkan seorang pun
melihat
upacara itu terkecuali waris yang
terdekat
sebab saya takut kejadian yang
lebih aib
akan terjadi. Peristiwa apa pula
yang
terjadi setelah jenazah diangkat
ke kamar
dan hendak dikafani, takdir Allah
jua yang
menentukan, ketika mayat ini
diletakkan di
atas kain kafan, saya dapati kain
kafan itu
hanya cukup menutupi ujung
kepala dan
kaki tidak ada lebih, maka saya
tak dapat
mengikat kepala dan kaki. Tidak
keterlaluan kalau saya katakan ia
seperti
kain kafan itu tidak mau
menerima mayat
tadi. Tidak apalah, mungkin saya
yang
khilaf dikala memotongnya. Lalu
saya
ambil pula kain, saya potong dan
tampung
di tempat-tempat yang
kurang.Memang
kain kafan jenazah itu jadi
sambung-
menyambung, tapi apa mau
dikata, itulah
yang dapat saya lakukan.Dalam
waktu
yang sama saya berdoa kepada
Allah "Ya
Allah, jangan kau hinakan
jenazah ini ya
Allah, cukuplah sekedar
peringatan kepada
hamba-Mu ini."
Selepas itu saya beri taklimat
tentang
sholat jenazah tadi, satu lagi
masalah
timbul, jenazah tidak dapat
dihantar ke
tanah pekuburan karena tidak
ada mobil
jenazah/mobil ambulance. Saya
hubungi
kelurahan, pusat Islam, masjid,
dan
sebagainya, tapi susah. Semua
sedang
terpakai, beberapa tempat
tersebut juga
tidak punya kereta jenazah lebih
dari satu
karena kereta yang ada sedang
digunakan
pula.
Suatu hal yang saya pikir bukan
sekedar
kebetulan. Dalam keadaan itu
seorang
hamba Allah muncul
menawarkan
bantuan. Lelaki itu meminta saya
menunggu sebentar untuk
mengeluarkan
van/sejenis mobil pick-up dari
garasi
rumahnya. Kemudian muncullah
sebuah
van. Tapi ketika dia sedang
mencari
tempat untuk meletakkan vannya
itu
dirumah almarhum, tiba-tiba
istrinya
keluar. Dengan suara yang tegas
dia
berkata dikhalayak ramai: "Mas,
saya tidak
perbolehkan mobil kita ini
digunakan
untuk angkat jenazah itu, sebab
semasa
hayatnya dia tidak pernah
mengijinkan
kita naik mobilnya."
Renungkanlah kalau
tidak ada apa-apanya,tidak
mungkin
seorang wanita yang lembut
hatinya akan
berkata demikian. Jadi saya suruh
tuan yp
punya van itu membawa kembali
vannya.
Selepas itu muncul pula seorang
lelaki
menawarkan bantuannya. Lelaki
itu
mengaku dia anak murid saya.
Dia
meminta ijin saya dalam 10-15
menit
membersihkan mobilnya itu.
Dalam jangka
waktu yang ditetapkan itu,muncul
mobil
tersebut, tapi dalam keadaan
basah kuyup.
Mobil yang dimaksudkan itu
sebenarnya
lori. Dan lori itu digunakan oleh
lelaki tadi
untuk menjual ayam ke
pasar,dalam
perjalanan menuju kawasan
pekuburan,saya berpesan kepada
dua
pembantu tadi supaya masyarakat
tidak
usah membantu kami
menguburkan
jenazah,cukup tinggal di camping
saja
akan lebih baik. Saya tidak mau
mereka
melihat lagi peristiwa ganjil.
Rupanya apa
yang saya takutkan itu berlaku
sekali lagi,
takdir Allah yang terakhir amat
memilukan.
Sesampainya Jenazah tiba di
tanah
pekuburan, saya perintahkan tiga
orang
anaknya turun ke dalam liang
dan tiga lagi
menurunkan jenazah. Allah
berkehendak
semua atas makhluk ciptaan-Nya
berlaku,
saat jenazah itu menyentuh ke
tanah tiba-
tiba air hitam yang busuk baunya
keluar
dari celah tanah yang pada asal
mulanya
kering.
Hari itu tidak ada hujan, tapi dari
mana
datang air itu? sukar untuk saya
menjawabnya. Lalu saya arahkan
anak
almarhum, supaya jenazah bapak
mereka
dikemas dalam peti dengan hati-
hati. Saya
takut nanti ia terlentang atau
telungkup
na'udzubillah. Kalau mayat
terlungkup, tak
ada harapan untuk mendapat
safa'at Nabi.
Papan keranda diturunkan dan
kami
segera timbun kubur tersebut.
Selepas itu
kami injak-injak tanah supaya
mampat dan
bila hujan ia tidak mendap/
ambrol. Tapi
sungguh mengherankan, saya
perhatikan
tanah yang diinjak itu menjadi
becek. Saya
tahu, jenazah yang ada di dalam
telah
tenggelam oleh air hitam yang
busuk itu.
Melihat keadaan tersebut, saya
arahkan
anak-anak almarhum supaya
berhenti
menginjak tanah itu. Tinggalkan
lobang
kubur 1/4 meter. Artinya kubur
itu tidak
ditimbun hingga ke permukaan
lubangnya,
tapi ia seperti kubur berlobang.
Tidak
cukup dengan itu, apabila saya
hendak
bacakan talqin, saya lihat tanah
yang
diinjak itu ada kesan serapan air.
Masya Allah, dalam sejarah
peristiwa
seperti itu terjadi. Melihat
keadaan itu,
saya ambil keputusan untuk
selesaikan
penguburan secepat mungkin.
Sejak lama terlibat dalam
penguburan
jenazah, inilah mayat yang saya
tidak
talqimkan. Saya bacakan tahlil
dan doa
yang paling ringkas. Setelah saya
pulang
ke rumah almarhum dan
mengumpulkan
keluarganya. Saya bertanya
kepada istri
almarhum, apakah yang telah
dilakukan
oleh almarhum semasa hayatnya.
1. Apakah dia pernah menzalimi
orang
alim ?
2. Mendapat harta secara
merampas,menipu dan
mengambil yang
bukan haknya?
3. Memakan harta masjid dan
anak yatim ?
4. Menyalahkan jabatan untuk
kepentingan
sendiri ?
5. Tidak pernah mengeluarkan
zakat,
shodaqoh atau infaq ?
Istri almarhum tidak dapat
memberikan
jawabannya. Memikirkan mungkin
dia
malu Untuk memberi tahu, saya
tinggalkan nomor telepon rumah.
Tapi
sedihnya hingga sekarang, tidak
seorang
pun anak almarhum
menghubungi saya.
Untuk pengetahuan umum, anak
almarhum merupakan orang
yang
berpendidikan tinggi hingga ada
seorang
yg beristrikan orang Amerika,
seorang
dapat istri orang Australia dan
seorang lagi
istrinya orang Jepang. Peristiwa ini
akan
tetap saya ingat. Dan kisah ini
benar-benar
nyata bukan rekaan atau isapan
jempol.
Semua kebenaran saya
kembalikan kepada
Allah SWT pencipta jagad raya ini.
Kepada kita semua pembaca setia
renungan Media Informasi ini,
tanyalah diri
kita akankah kita menginginkan
peristiwa
itu terjadi pada diri kita sendiri,
ibu, bapak
kita, anak kita atau kaum
keluarga kita ?
Renungkanlah...
Pada akhirnya setelah semalam
merenungkan artikel ini dalam
hati
terbersit do'a: "Ya Allah
jauhkanlah Aku
dan keluargaku dari peristiwa itu
dan
peristiwa yang semacam dengan
itu. Ya
Allah jauhkanlah Aku dan
keluargaku dari
akhlaq yang menjadikan peristiwa
itu dan
peristiwa yang semacam dengan
itu."
Wassalamu'alaikum.
Untuk saudara-saudaraku yang
kucintai
karena Allah...kirimkan Berita ini
kepada
saudara-saudara kita yang lain
untuk
mengingatkan diri kita semua
untuk selalu
memperbaiki semua amalan
dalam diri
kita dan kita adalah mahluk yang
lemah
dimana apapun yang Allah
inginkan tiada
yang dapat menghalangiNya.
Sumber:
- Peristiwa aneh dari sebuah
jenazah oleh
Sugeng Marjoko (LOC II)
Comments
Post a Comment