Bait-Bait Cinta
Boleh jadi ini salah satu fiksi-Islam-pesantren post-tradisonalisme. Tokoh utamanya adalah Jaka Suganda. Dia adalah sosok yang dinamis, cerdas, dan menjadi aktivis di sekolahnya. Ia bertekad meneruskan belajarnya di universitas Al-Azhar Mesir, meski keadaan ekonominya tidak memungkinkan. Sementara Haji Ismail adalah seorang kaya yang derma. Singkat cerita, dialah yang akhirnya mengantarkan cita-cita Jaka untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke negeri Musa itu.
Drama `simpatik’ Haji Ismail ini berkat permintaan putrinya, Fatimah Diyah Pitaloka, yang memang sudah lama memendam kekaguman sejak duduk pertama kali di bangku sekolah. Hal itu bisa terjadi, sebab Jaka dan Fatimah adalah siswa dalam sekolah yang sama. Fatimah duduk di kelas 1, ketika Jaka duduk di kelas 3 MAN dan menjadi ketua OSIS.
Saat-saat sebelum keberangkatannya ke Mesir, Haji Ismail sempat dibuat berdecak kagum saat menyaksikan kecerdasan Jaka, terutama dalam hal sejarah lokal, seperti tentang tanah galunggung, sebuah daerah di wilayah yang mereka huni, yaitu daerah Cipakat, Sukarema, Cipasung. Selain itu pandangan-pandangan Jaka turut juga membawa simpati Haji Ismail, sebab Jaka dinilai sangat dewasa, meski ia baru lulus MAN. Hal ini membuat Haji Ismail tambah yakin dengan keinginannya untuk membantu membiayai kuliah Jaka di Mesir sampai selesai, dengan harapan kelak di daerahnya ada orang alim yang bisa mengajarkan ilmu agamanya.
Babak berikutnya, diam-diam Fatimah punya ‘rasa’ dengan Jaka. Bukti itu ditunjukkan dengan sepucuk surat Fatimah yang ia selipkan ke koper Jaka sesaat sebelum keberangkatannya ke Mesir. Malam itu, saat perpisahan mereka, sekaligus dilakukan hajatan selamatan Jaka di rumah Fatimah. Jaka sendiri hanya menganggap perhatian Fatimah tak lebih perhatian seorang adik kepada kakaknya, atau perhatian seorang saudara kepada saudaranya yang lain. Hal ini dipicu oleh perasaan Jaka, yang memang tak pantas bila mencintainya, sebab mencintai Fatimah adalah suatu angan-angan yang mungkin berlebihan. Akan tetapi dengan berjalannya waktu sedikit demi sedikit Jaka mulai PD karena posisinya sebagai mahasiswa ternama di Mesir. Akan tetapi drama asmara yang baru mulai tumbuh ini seakan berhenti, ketika Jaka mengenal seorang gadis asal Palestina yang tinggal di Mesir, bernama Amira.
Cerita perkenalan Jaka dengan Fatimah, lantaran persahabatan Jaka dengan Muhammad Iyad (sepupu Amira), teman Jaka satu Club di bola Basket. Awal cerita perkenalan inipun lantaran ada pertandingan bola Basket antar wafidin (mahasiswa asing di Mesir), yakni antara mahasiswa Indonesia dengan Mahasiswa Palestina. Perkenalan antara Amira dan Jaka disebabkan Muhammad Iyad, yang sering menceritakan keahlian Jaka dalam bermain bola basket, termasuk juga cerita kepribadiannya yang santun, dan wawasannya yang cukup luas.
Pertemanan Jaka dengan Amira pun berlanjut dengan cerita Asmara. Hal ini tak mengherankan sebab antar keduanya sama-sama mempunyai kelebihan, baik dalam hal fisik maupun yang lainnya. Sejak itulah Jaka kurang memperhatikan Fatimah, anak Haji Ismail, orang yang telah berjasa kepadanya.
Amira adalah mahasiswa Universitas Kairo, yang terpaksa tinggal bersama orang tua Muhammad Iyad (yang juga masih pamannya sendiri) di Mesir. Kedua orang tua Amira meninggal akibat kekejaman tentara Israel. Cerita lembar demi lembar mengenai kekejian tentara Israel menindas bangsa Palestina diceritakan Amira kepada Jaka. Kisah itu diceritakan Amira dengan baik berkat pengalamannya saat masih kecil ataupun dari cerita yang ia peroleh dari penuturan ibunya.
Cerita dan sejarah bangsa Palestina-Yahudi, dan juga pertikaiannya di sepanjang sejarah dibebarkan dalam novel ini, dalam cerita Jaka sedang mengikuti mata kuliah Milal Wa Nihal (aliran dan sekte) yang diulas oleh dosen pengampunya. Prof. DR. Sa’addudin. Dalam kisah seorang murid yang sedang duduk menyimak pelajaran Milal wa Nihal inilah banyak disuguhkan pengetahuan mengenai Yahudi-Nasrani, Israel- Palestina, Arab-Eropa dan lain sebagainya dalam banyak pembahasan.
Novel ini beralur maju-mundur, bab demi bab dikisahkan dengan setting yang berbeda, kadang kehidupan Jaka dan keberadaannya di kampung halamannya, Cipakat, Tasikmalaya, kadang juga dengan setting yang khas Mesir, dengan berbagai pernak-pernik rutinitas mahasiswa yang sedang belajar di Mesir, termasuk juga apa itu Temus, dan bagaimana organisasi kemahasiswaan Masisir (Mahasiswa Indonesia-Mesir) itu berlangsung.
Dalam setting lokalnya, di Cipakat (sebuah kampung di Tasikmalaya), terjadilah babak kisah perjodohan antara Haji Ismail dengan Sukarta, orang tua Jaka. Keduanya setuju. Sebab Haji Ismail diam-diam ternyata berharap pada Jaka menjadi menantunya. Ia ingin mewujudkan cita- citanya mendirikan Pesantren di Cipakat. Maklum Haji Ismail adalah orang yang kaya raya, maka untuk membangun Pesantren tak begitu masalah.
Dalam babak perjodohan ini, Hajjah Ibu Murtamah, istri Haji Ismail, sempat tidak setuju dengan drama perjodohan Fatimah-Jaka, sebab ia sudah menganggap Jaka selama ini adalah anaknya sendiri. Karenanya tak mungkin menikahkan anak dengan anak. Sebelum akhirnya perasaan bersalah Ibu Murtamah itu mampu ditepis oleh Haji Ismail. Hingga bulat tekadlah mereka menjodohkan Fatimah-Jaka. Keluarga ini terlebih dulu mencarikan alternatif calon (yang hendak disandingkan dengan putrinya), kepada Kiyai Ghofur, Pengasuh Pesantren di daerahnya. Calon demi calon didatangkan, akan tetapi belum menemukan kecocokan, hingga akhirnya tercetus satu rencana lain, yakni rencana keluarga Haji Ismail yang ingin naik haji, termasuk juga Fatimah, serta akad nikah yang akan dilakukan di Mekah, saat mereka berhaji itu. Seperti gayung bersambut, Jaka sendiri kebetulan mendapatkan Temus (sebagai tenaga musim Haji) dari KBRI.
Drama perjodohan itu membuat hati Jaka bingung alang kepalang. Sebab dirinya sekarang bukanlah Jaka yang dulu, yang kuper, polos dan lugu. Tetapi Jaka sekarang sudah menjadi sosok yang PD, dan disisinya ada seorang gadis asal Palestina yang cantik. Karenanya kelebihan- kelebihan Fatimah menjadi seperti terabaikan begitu saja. Akan tetapi ada satu hal penting, yang membuat tidur Jaka menjadi terusik, yaitu jasa Haji Ismail. Karenanya ia tak bisa menolak begitu saja drama perjodohan dirinya dengan Fatimah itu.
Akan tetapi sebelum drama perjodohan itu terlaksana, terjadilah kisah yang tak diduga. Satu keluarga Babah Miqdad, orang tua Muhammad Iyad, Paman Amira yang selama ini ia jadikan sebagai tempat bersandar, pengganti orang tuanya, semua meninggal dunia, termasuk Muhamamd Iyad, akibat bom yang diledakkan teroris di kawasan Sharmu al Syekh (Mesir utara dekat perbatasan dengan Israel) saat sekeluarga tengah asyik berlibur. Maka menjadilah Amira hidup sebatangkara. Kenyataan inilah yang membuat Jaka terpaksa memilih Amira sebagai pendamping hidupnya.
Kisah selanjutnya, tak mengherankan, jika Jaka akhirnya membatalkan Temusnya (juga perjodohannya dengan Fatimah), dan lebih memilih bersama Amira pergi ke Palestina.
Keterangan Rinci:
Judul: Bait-Bait Cinta
Penulis : Geidurrahman El-Mishry
Tebal : 350 hal
Penerbit : Grafindo Khazanah Ilmu, Jakarta
Terbit : Februari 2008
Penulis : Geidurrahman El-Mishry
Tebal : 350 hal
Penerbit : Grafindo Khazanah Ilmu, Jakarta
Terbit : Februari 2008
Pranala:
- Download E-Book “Bait-Bait Cinta“. (DJVU)
- Download DJVU Reader.
Bidadari-bidadari Surga oleh Tere Liye
E-Book “Bidadari-bidadari Surga” adalah novel islami yang bercerita tentang kepedihan, penderitaan, suka cita, canda tawa, cinta dan pengorbanan, tumpah ruah di pondok bambu lembah lahambay rumah keluarga mamak Lainuri dan Laisa. Tere Liye, penulis novel ini, menceritakan alur tokoh-tokoh novelnya dengan apik dan sederhana tapi menyentuh. Dengan gaya penceritaan alur mundur dan meloncat-loncat, cerita tetap enak dinikmati.
Pengorbanan tulus tiada tara seorang Laisa. Setelah bapaknya meninggal dicabik2 harimau gunung Klendeng, mamak Lainuri lantas berjuang demi kelangsungan hidup anak2nya. Laisa memutuskan berhenti sekolah dan berjanji dalam hatinya untuk memperjuangkan pendidikan adik2nya hingga mereka sukses.
Dalimunte, Profesor muda yang mengejutkan dunia science dengan penelitiannya “Pembuktian tak terbantahkan Bulan yang pernah terbelah”. Dan penelitiannya tentang badai elektromagnetik antar galaksi. Profesor yang berhasil menciptakan rangkaian kincir air saat umurnya beranjak 12 tahun, sebagai cikal bakal kemakmuran di lembah Lahambay.
Ikanuri dan Wibisana, 2 orang teknisi dan pengusaha sparepart hingga menjual sasis ke Eropa bersaing dengan perusahaan China. Dua bocah yang hampir diterkam siluman gunung klendeng karena saking bebalnya mereka.
Yashinta, si kecil manis yang berubah menjadi peneliti pada lembaga konservasi alam, menjelajah lebih dari 27 gunung di dunia. Ia mendaki, memanjat dan menyelam hingga pedalaman papua. Mungkin jika ia tak melihat berang2 pagi itu bersama kak Laisa, ia tak akan sesukses itu, hingga kuliah s2 di Belanda.
Suatu saat mereka menerima pesan dari mamak Lainuri:
“PULANGLAH. Sakit kakak kalian semakin parah. Dokter bilang mungkin minggu depan, mungkin besok pagi, boleh jadi pula nanti malam. Benar-benar tidak ada waktu lagi. Anak-anakku, sebelum semuanya terlambat, pulanglah..”
Kisah perjalanan mereka diceritakan apik dan sederhana tapi menyentuh oleh penulis. Dengan gaya penceritaan alur mundur dan meloncat-loncat, cerita tetap enak dinikmati.
Haru, sedih, tawa, bangga, bergantian saat membaca kisah ini. Saya dibuat menangis oleh penulis saat detik2 kematian Laisa, bersamaan dengan pernikahan Yashinta dan Goughsky, saat Laisa menerjang hujan mencari dokter demi Yashinta. Saat ikanuri mengatakan kau bukan kakak kami.
Romantisme juga disuguhkan dalam cerita ini. Saat Dalimunte dan Cie Hui menikah di lembah strawberry. Saat Yashinta bertengkar dengan Pria setengah-setengah bermata biru keturunan Uzbekisthan. Dan saat 2 sigung bebal, Ikanuri dan Wibisana meminang Wulan dan Jasmine pada hari dengan kata2 yang sama, menikah di hari yang sama, ditambah istrinya melahirkan anak di hari yang sama pula.
Pranala:
Sang Penandai oleh Tere Liye
“Membaca novel ini, pembaca harus siap-siap memasuki sebuah dunia fantasi, dikuasai oleh panorama samudra. Gerakannya kolosal, tidak merujuk pada pilar sejarah dan geografi yang eksak, dengan plot tak terduga…” (Taufik Ismail)
Terbayangkah anda, seorang anak manusia melarung kenangan-pahit cinta dengan menyusuri puluhan ribu mil samudera selama lebih dari 1513 hari? Jim, seorang pemain biola, tertikam sesal mendalam karena kehilangan Nayla. Dia selalu gagal melupakan kepengecutan membayar janji kepada gadis pujaannya itu.Dalam selubung rasa putus asa, bersalah, dan tak berharga sebagai lelaki, bertemulah Jim dengan Sang Penandai, pembuat dan penjaga dongeng-dongeng. Dia pun terpandu melaut ke negeri-negeri Timur.
Bersama Armada Kota Terapung di bawah pimpinan Laksamana Ramirez, Jim yatim-paitu yang dibesarkan oleh dermawan kota, si miskin-papa yang hanya pintar memainkan biola, pemuda yang terlalu pengecut untuk melawan takdir hidupnya-mengubah diri menjadi sosok penting dalam ekspedisi ke Tanah Harapan.
Bertempur dengan para perompak legenda perbatasan benua, singgah dan mendaki lereng Puncak Adam, dan menjadi pahlawan dalam perang saudara di negeri Champa, semua dia lalui sembari bergulat dengan hantu masa lalunya. Di ujung kisah, Jim menamatkan pelajaran berharga tentang “menjadi pencinta sejati” dan “berdamai dengan masa lalu“.
Komentar Atas Buku “Sang Penandai”:
“Saya seumur-umur belum pernah membaca novel sampai habis. Novel yang menakjubkan!! Jim menggambarkan sosok yang tak kunjung selesai mencari jati diri dan juga hakikat cinta. Sang “Penandai”, yang dijadikan penulis sebagai tokoh imaginer, menjadi simbol moral yang membimbing Jim mengarungi kehidupan yang nyaris tak bertepi. Sementara Nayla melambangkan sosok ideal yang memang hanya bisa kita gapai dalam mimpi. Sungguh, novel ini sangat menyenangkan hingga ke akhir cerita, jauh dari membosankan, dan tidak cengeng.” — FAISAL BASRI, Pengamat Ekonomi-Politik“Sebuah novel fantasi tentang perjalan pencarian jati diri yang berliku. Layak dinikmati.” — HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY, Penulis Ayat-ayat Cinta“Membaca novel ini, pembaca harus siap-siap memasuki sebuah dunia fantasi, dikuasai oleh panorama samudra. Gerakannya kolosal, tidak merujuk pada pilar sejarah dan geografi yang eksak, dengan plot tak terduga. Ribuan capung, Sang Penandai yang tak kenal masa dan cinta Nayla-semuanya kita terima sebagai pelangi fantasi banyak-warna novelis Tere Liye.” — TAUFIK ISMAIL, Penyair
Pranala:
- Download E-Book “Sang Penandai oleh Tere Liye” (djvu file).
- Download djvu Reader (Windows).
J-Two on a Mission oleh Asma Nadia
E-Book “J-Two on a Mission” adalah novel islami yang menceritakan dua orang Saudara Jai dan Jamilah, jai yang usil, ceriwis, dan nggak pernah kehabisan ide jail, selalu menjadi gudang ketawa yang tak pernah surut. Apalagi kalau ketemu anggota genk Jai, yang tak kalah ajaib. Oscar yang gede, cakep fans berat artis Bollywood, tetapi pemalu, berbanding terbalik dengan Jacko yang ceking, suka bergaya oldies, tetapi pede abis, mereka bertiga adalah mahasiswa mahasiswa fakultas seni.
Untunglah, Jai masih punya adik yang imut, manis dan baik hati. Jamilah namanya. Meskipun kakak beradik, namun Jamilah tidak mewarisi kejailan Jai. Jamilah lebih kalem, lebih peduli, dan tentu saja lebih cantik. Pokoknya beda banget dengan Jai yang sok kece, tetapi tak pernah mau diatur dan sering berbuat seenak udel.
Pembaca diajak mengikuti sebuah rentetan cerita yg semuanya berisi kekonyolan dari awal sampai akhir….ini novel islami gak siihh ???
Ooppss tunggu dulu…peristiwa diakhir novel ini lah..yg mungkin dibidik oleh mbak asma nadia yg merupakan problema remaja sekarang…apaan yaa ??? Temukan jawabannya di novel “J-Two on a Mission“.
Pranala:
- Download E-Book “J-Two on a Mission oleh Asma Nadia“. (djvu file)
The Kitte Runner by Khaled Hosseini
The Kite Runner adalah sebuah kisah penuh kekuatan tentang persaudaraan, kasih sayang, pengkhianatan, dan pederitaan. Khaled Hosseini dengan brillian menghadirkan sisi-sisi lain dari Afghanistan, negeri indah yang hingga kini masih menyimpan duka. Tetapi, bahkan kepedihan selalu menyimpan kebahagiaan. Di tengah belantara puing di kota Kabul, akankah Amir menemukan Hasan, satu-satunya sahabatnya. Saudaranya?
…Aku memiliki satu kesempatan terakhir untuk mengambil keputusan untuk menentukan apa jadinya diriku. Aku bisa melangkah memasuki gang itu, membela Hassan menerima apa pun yang mungkin menimpaku, atau aku bisa melarikan diri. Akhirnya, aku melarikan diri.
Amir telah mengkhianati Hassan, satu-satunya sahabatnya. Saudaranya. Rasa bersalah menghantuinya. Menyingkirkan Hassan dari kehidupannya adalah satu-satunya pilihan yang ada. Namun setelah Hassan pergi, tak ada lagi yang tersisa dari masa kecilnya. Seperti layang-layang putus, sebagian dari dirinya terbang bersama angin. Tetapi, masa lalu yang telah terkubur dalam-dalam pun senantiasa menyeruak kembali. Hadir membawa luka-luka lama. Dan seperti layang-layang, tak kuasa menahan badai, Amir harus menghadapi kenangan yang mewujud kembali.
Komentar Media Atas Novel “The Kitte Runner”
- “Kuat dan menyentuh”, The New york Times Books Review.
- “Menghanyutkan”, San Francisco Chronide.
- “Luar biasa”, People.
- “Luar biasa”, The New York Times.
Pranala:
- Download E-Book “The Kitte Runner“.
Lily – Pencarian Cinta Seorang Gadis Eropa di Etiopia oleh Camilla Gibb
Posted on 27 November 2009 by Yupi Tea
“Lilly amat mengagumkan dan menginspirasi semua orang. Novel yang melukiskan kondisi Etiopia dengan amat tajam; penuh cinta, toleransi, ketabahan, dan optimisme.” —Ethiopian Observer
Gadis kecil kulit putih itu bernama Lilly. Kedua orangtuanya tewas secara misterius, hingga dia diangkat anak oleh seorang sufi Maroko, Abdal Akbar. Dua budaya yang amat berbeda membuat Lilly harus berjuang mengenal hidup.
Cukup lama Lilly merasa hampa dan terhantui kematian orangtuanya, sampai dia menemukan sosok kakak dalam diri Hussein. Hussein-lah yang menemaninya hijrah ke Harar, Etiopia, sebuah kota suci bertembok tempat bermukim para wali. Di sanalah Lilly belajar Islam dan menjadi guru mengaji Al Quran.
Namun, tibalah tahun 1984, ketika setengah juta orang mati kelaparan dan setengah juta lagi meninggalkan Etiopia. Lilly terpaksa harus mengungsi ke London. Berpisah dengan Hussein dan anak-anak didiknya adalah hal tersulit bagi Lilly karena dia juga harus berpisah dari Dr. Aziz Abdulnasser, dokter idealis yang mulai mengisi hatinya.
Bagaimana kehidupan Lilly saat dia mengungsi ke London? Akankah dia menemukan kembali kebahagiaan yang sempat singgah kepadanya? Temukan jawabannya di E-Book ini.
Komentar Atas Buku “Lily – Pencarian Cinta Seorang Gadis Eropa di Etiopia”.
“Semangat yang diperlihatkan Gibb adalah membela kaum perempuan tertindas…” -Republika“Kisah yang menusuk perasaan…menimbulkan rasa empati.” -The Miami Herald“ …. Novel yang memberikan pengaruh mendalam.” —Giller Prize Jury“Lilly amat mengagumkan dan menginspirasi semua orang. Novel yang melukiskan kondisi Etiopia dengan amat tajam; penuh cinta, toleransi, ketabahan, dan optimisme.” —Ethiopian Observer
Pranala:
- Download E-Book “Lily – Pencarian Cinta Seorang Gadis Eropa di Etiopia oleh Camilla Gibb“.
168 Jam Dalam Sandera oleh Meutya Hafid
“…[Memoar ini] mempunyai premis: iman yang teguh sanggup mengatasi bahaya dan kesulitan. Meutya Hafid telah membuktikan premis ini secara cemerlang, dengan setting medan perang lrak yang sampai sekarang dihantam gejolak terus… saya katakan, dengan tampilnya Meutya: a star is born. Seorang bintang telah lahir.”
- H. Rosihan Anwar, Wartawan Senior
- H. Rosihan Anwar, Wartawan Senior
Siapa pun penonton televisi dan pembaca koran pasti ingat peristiwa nahas tersebut. Meutya Hafid, seorang reporter MetroTV dan Budiyanto, juru kamera yang mendampinginya, disandera oleh Mujahidin lrak. Mereka diculik tiba-tiba saat sedang berhenti di sebuah POM Bensin. Seluruh bangsa pun khawatir, berdoa demi keselamatan mereka, dan mengusahakan pembebasan secepatnya.
168 jam lamanya Meutya dan Budi berada dalam sandera. Di dalam sebuah gua kecil di tengah gurun Ramadi. Tidur beralaskan batuan dan dibuai oleh suara bom dan termbakan. Di sana mereka belajar tentang kepasrahan total kepada Yang Kuasa, karena telah begitu dekatnya dengan kata “mati”. Di sana mereka diingatkan, bahwa jika Tuhan menghendaki, segalanya bisa terjadi. Dan, di sana pula mereka berdua disadarkan, betapa nyawa sangat berharga, dibandingkan berita paling ekslusif sekalipun.
Komentar Atas Buku “168 Jam Dalam Sandera”
“…[Memoar ini] mempunyai premis: iman yang teguh sanggup mengatasi bahaya dan kesulitan. Meutya Hafid telah membuktikan premis ini secara cemerlang, dengan setting medan perang lrak yang sampai sekarang dihantam gejolak terus… saya katakan, dengan tampilnya Meutya: a star is born. Seorang bintang telah lahir.”
- H. Rosihan Anwar, Wartawan Senior“… bukan hanya tentang 168 jam penyanderaan yang dramatis, lebih dari itu, kita semakin mengenal sosok seorang Meutya.”
- Jeffrie Geovania, The lndonesian lnstitute” Mengharukan dan menyentuh… beberapa kali saya… tak kuasa menahan tangis. Tidak hanya bercerita tentang ketabahan dan ketangguhan…, memoar ini juga menyadarkan kita tentang pentingnya arti kepasrahan dan penyerahan diri kepada kuasa Tuhan“.
- Dian Sastrowardoyo, Pekerja Seni
Pranala:
- Download E-Book “168 Jam Dalam Sandera“.
Catatan Hati di Setiap Sujudku
Mengapa dia berharap kepada selain Aku ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan?
Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tangan-Ku dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya.
Mengapa dia berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain padahal pintu-pintu itu tertutup?
Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku… (hadist qudsi)
Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tangan-Ku dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya.
Mengapa dia berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain padahal pintu-pintu itu tertutup?
Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku… (hadist qudsi)
Di setiap udara yang kau temukan
Di sana akan kau jumpai Allah
Yang senantiasa mendengar doamu…
Di sana akan kau jumpai Allah
Yang senantiasa mendengar doamu…
Komentar Atas Buku “Catatan Hati di Setiap Sujudku”
Membaca Catatan hati di Setiap Sujudku seperti menyusuri lorong-lorong keajaiban-Nya, membuat saya menangis dan bersujud lebih dalam (Ariesta Sabila, seorang istri)Inspirasi dan semangatnya sedikit mengingatkan saya akan buku La Tahzan yang fenomenal itu (Helvy Tiana Rosa, Dosen Universitas Negeri Jakarta)I have to say. That it’s fantastic how Asma Nadia writes and touches the readers feeling, it is not a common “gift”.?It reminds me of one of my favourite classic writers: JaneAusten (author of the famous “Pride and Prejudice), who had always tried to write “from the heart” and showed the very high spirit of w ell-educated young woman (Dr. rer.nat. Kartika Senjarini)
Keterrangan Rinci:
Judul: Catatan Hati di Setiap Sujudku
Penulis : Asma Nadia dkk
(Asma Nadia, Beby Haryanti Dewi, Nita Chandra, Nanik Susanti, Anisa W, Nunik Utami, Susan S. Mada, Ami Rayata, Ummu Isyka, Ida Azuz)
No. ISBN: 9791367134
Penerbit: Lingkar Pena
Tahun: 2008
Jml Hal: 204
Penulis : Asma Nadia dkk
(Asma Nadia, Beby Haryanti Dewi, Nita Chandra, Nanik Susanti, Anisa W, Nunik Utami, Susan S. Mada, Ami Rayata, Ummu Isyka, Ida Azuz)
No. ISBN: 9791367134
Penerbit: Lingkar Pena
Tahun: 2008
Jml Hal: 204
Pranala:
- Download E-Book “Catatan di Setiap Sujudku“. (DJVU)
- Download DJVU Viewer.
Satu Tiket Ke Surga oleh Zabrina A. Bakar
“Buku ini membawa kesegaran dan, kadang, membuat air mata tertitik ketika cerita bergulir membawa Anda ke suatu tingkat spiritual yang lebih tinggi. Jiwa siapa pun tentu tergelitik saat membaca buku ini. Sungguh pengalaman yang menyejahterakan jiwa!” [M. Shahril A Saman]
Setiap kisah dalam buku ini ditulis dengan unik untuk mengusik dan menggugah pola pikir pembaca, dengan tujuan akhir untuk menunjukkan bagaimana kita dapat meraih surga di dunia dan akhirat sementara identitas Muslim kita tetap utuh terjaga.
Semua orang pasti memerlukan dorongan semangat, perubahan ke arah positif, perbaikan hidup, dan kemudahan praktik-praktik Islami serta bacaan ringan yang mampu membangkitkan kesadaran. Buku ini memiliki semuanya dan tepat untuk Anda!
Komentar Atas Buku “Satu Tiket Ke Surga”.
“Jiwa siapa pun tentu tergelitik saat membaca buku ini. Saya sangat menyarankan kepada semua untuk menyimpannya sebagai pendamping jiwa Anda kapan saja.”
—Asma Nadia, Penulis Bestseller Catatan Hati Seorang Istri“Buku ini membawa kesegaran dan, kadang, membuat air mata tertitik ketika cerita bergulir membawa Anda ke suatu tingkat spiritual yang lebih tinggi. Jiwa siapa pun tentu tergelitik saat membaca buku ini. Sungguh pengalaman yang menyejahterakan jiwa!”
—M. Shahril A Saman, MALAYSIA, Dokter Keluarga, University Malaya Medical Centre“Saya suka sekali kisah-kisah dalam buku ini. Semuanya reflektif, penuh humor, dan menggugah pikiran. Masyaallah, buku ini benar-benar enak dibaca!”
—Asifa, KANADA, Guru Sekolah Islam“Satu Tiket ke Surga adalah buku yang memiliki hati sendiri, yang menggapai dari setiap halaman untuk melimpahkan cinta kepada setiap pembaca.”
—Heather El Khiyari, AMERIKA SERIKAT, Penyair/Pendiri MeetMuslimSingles.com
Pranala:
- Download E-Book “Satu Tiket Ke Surga“.
Princess: Kisah tragis Putri Kerajaan Arab Saudi oleh Jean P. Sasson
Novel ini adalah buku pertama dari Trilogi Princess yang dikarang oleh Jean P. Sasson, mengisahkan kehidupan seorang Putri Saudi.
Putri Sultana benar-benar seorang Putri Saudi yang sangat dekat hubungannya dengan Raja. Ia menjalani hidup yang kontradiktif; dikelilingi perhiasan dan dayang-dayang, namun tak memiliki kebebasan sama sekali. Ia adalah seorang tawanan dalam sangkar emas tanpa hak suara, tanpa kuasa untuk mengendalukan hidupnya sendiri.
Takdirnya benar-benar bergantung pada belas kasihan laki-laki dalam keluarganya, ayah, saudara laki-laki dan suaminya. Untuk pertama kalinya, perempuan Saudi dari keluarga kerajaan membeberkan kisah nayat yang ada dalam sebuah masyarakat tertutup. “Putri Sultana” membuka tabir yang mengejutkan, tentang kawin paksa, perbudakan seks dan kebiadaban laki-laki terhadap kaum hawa. Inilah sebuah kisah nyata yang tak akan pernah Anda lupakan.
Komentar Media atas Buku “Princess: Kisah tragis Putri Kerajaan Arab Saudi”
“Sangat menarik, padat, berani, kaya akan detail….”
–Publisher Weekly“Mengejutkan”
–People Magazine“Dramatis… sangat menyentuh”
–Kirkus Review
Pranala:
- Download E-Book “Princess: Kisah tragis Putri Kerajaan Arab Saudi“.
The Princess: Sultana Daughters oleh Jean P. Sasson
Kisah blak-blakan yang menyingkap tentang seks, cinta, perkawinan perempuan Arab Saudi—dan takdir anak-anak perempuan mereka—di balik cadar.
Buku sebelumnya yang berjudul “Princess: Kisah tragis Putri Kerajaan Arab Saudi ” menggambarkan kehidupan masa kecil Puteri Sultana sejak masa kanak-kanak sampai Perang Teluk pada 1991. Buku ini merupakan kelanjutan kisah Puteri Sultana, anak-anak perempuannya, dan perempuan-perempuan Arab lain yang mereka kenal secara personal.
Ini adalah buku kedua dari Trilogi The Princess. Para pembaca dianjurkan untuk membaca buku pertama tentang Sultana. Namun, Princess Sultana’s Daughthers merupakan cerita yang berdiri sendiri dan dapat dinikmati tanpa membaca buku sebelumnya.
Pranala:
- Download E-Book “The Princess: Sultana Daughters“.
Comments
Post a Comment