Skip to main content

Tadabbur Al-Qur'an Halaman 302 | Q.S Al Kahfi: 75-83

📚 TADABBUR AL QUR'AN ODOATIARA📚
📆Hari : Senin, 21 Januari 2019 M / 15 Jumadil Akhir 1440 H
✏No : 737/KTQ/2019
========================
📖Q.S AL KAHFI: 75-83📖

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ لرَّحِيْــــمِ

18:75 ۞ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا

Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"

18:76 قَالَ إِنْ سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي ۖ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا

Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".

18:77 فَانْطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ فَأَقَامَهُ ۖ قَالَ لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا

Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".

18:78 قَالَ هَٰذَا فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ ۚ سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا

Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.

18:79 أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا

Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

18:80 وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَنْ يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا

Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.

18:81 فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا

Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).

18:82 وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا

Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".

18:83 وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ ۖ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا

Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya".

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Tadabbur Ayat

Ayat 75 - 82 masih melanjutkan memetik hikmah dalam kisah Nabi Musa as. dan Nabi Khadhir as. terdapat beberapa pelajaran, di antaranya:
- Keutamaan ilmu,
- Keutamaan mengadakan perjalanan untuk menuntut ilmu. Hal itu, karena Nabi Musa ‘alaihis salam lebih memilih mengadakan perjalanan panjang untuk mencari ilmu meninggalkan (sementara) mengajar dan membimbing Bani Israil.
- Mendahulukan perkara yang terpenting di antara sekian yang penting. Nabi Musa ‘alaihis salam di samping mengajar, Beliau menyempatkan diri untuk belajar. Hal itu, karena air dalam sebuah teko, jika terus dituang, maka akan habis sehingga perlu diisi.
- Bolehnya mengangkat pelayan baik ketika tidak safar maupun safar untuk memenuhi kebutuhannya.
- Bepergian untuk mencari ilmu atau berjihad dsb. jika maslahat menghendaki untuk diberitahukan tujuannya dan kemana tujuannya, maka hal itu lebih sempurna daripada disembunyikan. Hal ini berdasarkan perkataan Nabi Musa ‘alaihis salam, "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun.” Demikian pula sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahukan para sahabat ketika hendak pergi ke Tabuk padahal biasanya Beliau menyembunyikan. Oleh karena itu, dalam masalah ini dilihat maslahatnya.
- Dihubungkannya keburukan dan sebab-sebabnya kepada setan karena godaan dan penghiasannya, meskipun semua terjadi dengan qadha’ Allah dan qadar-Nya.
- Bolehnya seseorang memberitahukan keadaan dirinya yang menjadi tabi’at manusia, seperti lelah, lapar, haus, dsb. selama tidak menunjukkan marah-marah atau kesal dan kenyataannya memang demikian.
- Dianjurkan memilih pelayan orang yang pandai dan cekatan agar urusan yang diinginkannya menjadi sempurna.
- Dianjurkan seseorang memberikan makanan kepada pelayannya dengan makanan yang biasa dimakannya dan makan secara bersama-sama.
- Pertolongan akan turun kepada seorang hamba sejauh mana ia menjalankan perintah Allah, dan bahwa orang yang mengikuti perintah Allah akan diberikan pertolongan tidak seperti selainnya.
- Hendaknya seseorang memiliki sopan santun kepada guru dan berbicara kepadanya dengan perkataan yang halus. Perkataan Nabi Musa ‘alaihis salam, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?" seperti meminta pendapat, dan hal ini menunjukkan kelembutannya. Berbeda dengan orang-orang yang keras dan sombong, yang tidak menampakkan rasa butuh kepada ilmu gurunya.
- Tawadhu’nya orang yang utama untuk belajar kepada orang yang berada di bawahnya.
- Belajarnya seorang alim terhadap ilmu yang tidak dimilikinya kepada orang yang memilikinya, meskipun orang tersebut di bawah jauh derajatnya darinya. Oleh karena itu, tidak patut bagi seorang ahli fiqh dan ahli hadits jika ia kurang dalam ilmu nahwunya atau sharfnya atau ilmu lainnya tidak mau belajar kepada orang yang mengerti tentangnya, meskipun orang itu bukan ahli hadits atau ahli fiqh.
- Penisbatan ilmu dan kelebihan lainnya kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala, mengakui bahwa ilmu atau kelebihannya itu berasal dari Allah. Hal ini berdasarkan kata-kata Nabi Musa ‘alaihis salam, ”Agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu.”
- Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membimbing kepada kebaikan. Oleh karena itu, setiap ilmu yang di sana terdapat petunjuk kepada jalan-jalan kebaikan, memperingatkan jalan-jalan keburukan, atau sarana yang bisa mengarah kepadanya, maka ilmu tersebut termasuk ilmu yang bermanfaat.
- Orang yang tidak kuat bersabar untuk tetap bersama seorang guru, maka kehilangan banyak ilmu sesuai ketidaksabarannya.
- Sebab untuk bisa bersabar terhadap sesuatu adalah ketika seseorang mengetahui tujuan, faedah, buahnya dan hasilnya dari sesuatu itu.
- Perintah agar seseorang tidak tergesa-gesa menghukumi sesuatu sampai mengerti maksud dan tujuannya.
- Menyertakan kalimat “Insya Allah” terhadap perbuatan-perbuatan hamba di masa datang.
- Seorang guru apabila melihat ada maslahatnya menyuruh murid agar tidak bertanya tentang sesuatu sampai guru tersebutlah yang nanti akan memberitahukan jawaban, maka bisa dilakukan. Misalnya karena guru melihat, bahwa pemahaman si murid masih sedikit atau khawatir akalnya tidak sampai atau karena ada masalah lain yang lebih penting untuk dipelajari olehnya.
- Orang yang lupa tidaklah dihukum, baik terkait dengan hak Allah maupun hak manusia.
- Sepatutnya seseorang mengambil sikap memaafkan ketika bergaul dengan manusia, dan tidak sepatutnya ia membebani mereka dengan beban yang tidak disanggupinya.
- Perkara-perkara dihukumi sesuai zahirnya, dan bahwa hukum-hukum duniawi dikaitkan dengannya, baik dalam hal harta, darah maupun lainnya. Hal itu, karena Nabi Musa ‘alaihis salam mengingkari Khadhir ketika melubangi perahu dan membunuh anak, di mana hal ini zahirnya adalah perkara munkar.
- Tidak mengapa melakukan keburukan yang ringan agar keburukan yang besar dapat disingkirkan, dan memperhatikan maslahat yang lebih besar dengan meninggalkan maslahat yang ringan. Membunuh anak merupakan keburukan, akan tetapi membiarkannya sehingga mengakibatkan ibu bapaknya kafir lebih buruk lagi.
- Perbuatan yang dilakukan seseorang pada harta orang lain untuk maslahat orang lain itu dan menyingkirkan mafsadat adalah dibolehkan meskipun tanpa izinnya meskipun terkadang perlu merusak sedikit harta orang lain.
- Bekerja boleh di laut, sebagaimana boleh pula di daratan.
- Membunuh merupakan dosa yang besar.
- Membunuh karena qishas bukan merupakan kemungkaran.
- Hamba yang saleh, Allah jaga dirinya dan keturunannya.
- Melayani orang yang saleh adalah amalan utama.
- Memiliki adab terhadap Allah dalam menggunakan lafaz. Khadhir misalnya, ia menisbatkan kepada dirinya ketika melubangi perahu, adapun terhadap perbuatan baik, maka ia menisbatkannya kepada Allah.
- Seorang sahabat hendaknya menemani sahabatnya yang lain, tidak berpisah dan meninggalkannya sehingga ia mengemukakan alasan.
- Sepakatnya kawan yang satu dengan yang lain dalam masalah yang tidak terlarang merupakan sebab kuatnya persahabatan.
- Perbuatan yang dilakukan Khadhir adalah taqdir Allah Subhaanahu wa Ta'aala semata yang Allah jalankan melalui tangan Khadhir untuk menunjukkan kepada manusia betapa lembutnya keputusan-Nya, dan bahwa Dia menaqdirkan untuk hamba perkara-perkara yang tidak disukainya, namun di sana terdapat kebaikan untuk agamanya atau dunianya. Hal ini juga agar mereka ridha dengan qadha’ dan qadar-Nya.

Ayat 83 menjelaskan tentang kisah perjalanan hidup seorang Raja yang beriman, adil, dan bijaksana, yang Allah berikan anugerah kekuatan dan kekuasaan besar yang hampir menguasai seluruh penduduk bumi pada saat itu.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📚Tadabbur by team Asatidz

📲Sosmed:
💺Email:odoatiara1@gmail.com
💺Web: www.odoatiara.org
💺Fb/fp :Komunitas Odoatiara
💺Ig : Odoa_tiara1
💺Line : @Odoatiara

💌Daftar:
Kirim ke :
💺Wahdini : 0811539596 (Akhwat)
💺Sulis Priyatno : 08581984667 (ikhwan)

Comments

Popular posts from this blog

Melody & Chord Gitar : Wali Band - Yank

Intro : 4.6 3.6 3.6 2.5 2.9 2.7 2.5 2.7 2.5 2.4 2.4 2.5 2.7 2.5 2.4 2.2 2.9 2.7 2.5 2.4 2.5 2.4 2.5 3.6 2.4 2.5 3.6 3.6 2.5 2.9 2.7 2.5 2.7 2.5 2.4 2.7 2.7 2.5 2.4 2.5 2.4 2.5 3.6 2.7 2.5 2.4 2.2 2.0 2.2 F#m C#m yang.....coba kau jujur padaku F#m C#m yang.....foto siapa di dompetmu F#m C#m yang.....kok kamu diam begitu F#m G# sa..yang.. jawab atau aku pergi sayang Reff : C#m aku tak mau bicara B sebelum kau cerita semua F#m apa maumu siapa dirinya G# tak betah bila ada yang lain C#m jangan hubungi aku lagi B ini bisa jadi yang terakhir F#m aku ngerti kamu kau tak ngerti aku G# sekarang atau tak selamanya C#m B A B C#m F#m C#m yang....jangan kira aku tak tahu F#m C#m yang....tak mudah kau bodohiku F#m C#m yang....tolong dengarkanlah aku F#m ...

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge

Chord & Tab Gitar : Mujhse Dosti Karoge - Mujhse Dosti Karoge Intro : e-3-5-6--3-5-6--3-5-3/1------- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ e-1-3-5--1-3-5--1-6-5-3-3----- B------------------------------ G------------------------------ D------------------------------ A------------------------------ E------------------------------ Strum G major Few times..(listen to da song) Strum G, F, and G major few times (listen to da song) song starts.... G.....................................F.... keh do ki tum mere dil mein rahoge F.....................................G.... keh do ki tum mujhse dosti karoge repeat 2X C............G............F..................G.... .. Dekhungi, sochungi, kal parso kuch kahungi

Chord Gitar : Souqy - Jelas Sakit Hati

Chord Gitar : Souqy - Jelas Sakit Hati Intro: AmDm G C F Dm E Am Am Dm  Mengapa ku terus memimpikanmu G C Mengapa aku menangis untukmu F Dm Mengapa ku slalu tersakiti E A Mengapa aku berharap padamu Dm G  Jelas-jelas aku tak memikirkan aku C F Jelas-jelas kau tak menginginkan aku Dm E Am Jelas-jelas kau tak pernah menganggapku…. Ada…. Am Dm Mungkinkah ini sudah jalan takdirku G C Oh mungkinkah… ini memang yang terbaik untukku F Em A Namun tak kuasa aku bila terus-terus begini Dm G E Aku tak sanggup…. Sungguh aku tak sanggup…. Bridge: Am Dm G C Bm Am Dm E Reff: Am Dm Mengapa ku terus memimpikanmu G C Mengapa aku menangis untukmu F Dm Mengapa ku slalu tersakiti E A Mengapa aku berharap padamu Dm G  Jelas-jelas aku tak memikirkan aku C F Jelas-jelas kau tak menginginkan aku Dm E Am Jelas-jelas kau tak pernah menganggapku…. Ada….